PENGARUH BESAR Ibnu Taimiyah

PENGARUH BESAR Ibnu Taimiyah

Dr. Jon Hoover adalah salah satu peneliti dan penulis buku tentang Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah yang cukup terpandang di dunia Eropa. Uniknya, selain mendalami karya-karya Ibnu Taimiyyah, dia juga mendalami lawan-lawan Ibnu Taimiyyah.

Dalam satu sesi diskusi di Utrecht University, dia menjelaskan alasannya. "You can't studying Ibnu Taimiyyah, without studying his opponents" (anda tidak dapat mempelajari Ibnu Taimiyyah tanpa mempelajari lawan-lawannya).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah terkenal dengan bantahan-bantahannya terhadap pemikiran tokoh-tokoh besar. Dia memahami dengan baik argumen-argumen mereka dan membantahnya dari sudut yang pas. Yang menarik, Ibnu Taimiyyah seolah membatasi bantahan hanya kepada pendapat-pendapat tokoh-tokoh puncak.

Dr. Muhammad Akram Nadwi, Dekan Islamic College di Cambridge University bercerita tentang seorang ulama India bernama Allamah Syibli an-Nu'mani. Dia adala hulama dengan banyak karya dan terpandang di masanya.

Bertahun-tahun Syibli an-Nu'mani mengkaji dan menulis filsafat dan ilmu kalam, favoritnya adalah ar-Razi dan al-Ghazali rahimahumallah. Dia memujanya setinggi langit.

Suatu ketika an-Nu'mani menemukan manuskrip "ar-Ra'd alal Mantiqiyyin" milik Ibnu Taimiyah. Di India Ibnu Taimiyyah kurang dikaji. Hanya syekh Waliyullah ad-Dahlawi yang pernah menulis tentang Ibnu Taimiyyah. Wajar jika an-Nu'mani baru menemukan manuskrip tersebut.

An-Nu'mani membaca manuskrip tersebut yang merupakan karya pertama Ibnu Taimiyyah yang ia baca. Ia tidak pernah sama sekali membaca karya Ibnu Taimiyyah sebelumnya.

An-Nu'mani takjub lalu berkata, "Setelah membaca 1 kitab ini, saya memandang ar-Razi dan al-Ghazali tidak ada apa-apanya dibanding beliau". Tentu bukan merendahkan, tapi menerangkan kedudukan Ibnu Taimiyyah. An-Nu'mani lalu membuat translasi (terjemahan) kitab tsb, dan diterbitkan dimasa Abul Hasan an-Nadwi.

Mengenal dan mempelajari Ibnu Taimiyah sangat penting, kata Jon Hoover. Setidaknya ada 5 (lima) alasan:

Pertama, beliau dikaitkan dengan isu keamanan saat ini. Maksudnya, banyak kelompok radikal menjustifikasi perbuatan mereka dengan mencatut Ibnu Taimiyah.

Kedua, beliau menulis bantahan terbesar terhadap Syiah. Sikap umat Islam hari ini terhadap Syiah adalah hasil bantahan tersebut.

Ketiga, beliau menulis bantahan terbesar terhadap Kristen. Tidak ada ulama sebelumnya yang mengkritisi Trinitas sedalam beliau.

Keempat, beliau menulis bantahan terbesar terhadap logika Yunani.

Kelima, beliau menulis topik-topik yang memberi pengaruh terhadap dunia Islam saat ini, seperti: metodologi salaf terhadap wahyu, kedudukan akal, kesyirikan dan pengagungan kuburan, dsb.

Pengaruh Ibnu Taimiyah di dunia Islam mungkin mirip dengan Thomas Aquinas di dunia Kristen. Namun kita tidak mendapati buku-buku Thomas Aquinas dipelajari kecuali di jurusan filsafat. Begitu juga buku Aquinas sulit kita dapatkan di toko buku, sedang buku-buku Ibnu Taimiyah dapat dibeli di berbagai kota di dunia Islam. Bisa dikatakan, tidak ada kota besar di dunia Islam yang tidak menjual karya Ibnu Taimiyah. 

(Ibnu Rajab)

Baca juga :