Pengadilan Jerman memutuskan pemberhentian Anwar El Ghazi oleh FSV Mainz 05, karena mendukung Palestina, tidak sah! Harus ganti rugi 30 M

[PORTAL-ISLAM.ID]  Pengadilan Jerman memutuskan pemberhentian Anwar El Ghazi oleh FSV Mainz 05, karena mendukung Palestina, tidak sah! 

El Ghazi adalah pesepakbola Muslim Belanda keturunan Maroko.

FSV Mainz diperintahkan untuk membayar $1,9 juta (sekitar Rp 30 M) kepada pesepakbola, yang kontraknya diputus setelah dia memposting pesan solidaritas dengan Palestina.

Pengadilan Jerman memutuskan bahwa pesepakbola Belanda Anwar El Ghazi dipecat secara tidak adil dari klub sepak bola FSV Mainz 05 atas komentarnya mengenai perang Israel di Gaza.

Pada hari Jumat (12/7/2024), hakim di pengadilan perburuhan Mainz memerintahkan klub untuk membayar 1,7 juta euro ($1,85 juta) kepada El Ghazi – setara dengan gaji sembilan bulan sejak dia dipecat pada awal November.
Pengadilan juga memutuskan bahwa pesepakbola tersebut harus diizinkan kembali bekerja selama sisa satu tahun kontraknya.

Kini El Ghazi dan Mainz diperkirakan akan berusaha menyetujui penyelesaian pembebasannya dari klub.

Mainz menangguhkan El Ghazi pada 17 Oktober, setelah dia menulis postingan yang mendukung warga Palestina di Gaza yang memuat frasa populer, "Dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka."

Beberapa suara pro-Israel mengklaim slogan tersebut menyerukan kehancuran Israel, sementara aktivis Palestina berpendapat bahwa slogan tersebut mengacu pada diakhirinya pelanggaran hak asasi manusia dan pendudukan Israel.

FSV Mainz memutus kontraknya dengan El Ghazi pada 4 November. El Ghazi menjawab dengan pernyataan: "Membela apa yang benar, bahkan jika itu berarti berdiri sendiri. Hilangnya mata pencaharian saya tidak ada artinya jika dibandingkan dengan neraka yang menimpa orang-orang yang tidak bersalah dan rentan di Gaza #stopthekilling."

Pada bulan Mei, El Ghazi ikut menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola amal yang menggalang dana untuk anak-anak di Gaza bersama Nujum Sports, sebuah organisasi yang membantu atlet Muslim.

Pada hari Jumat, Nujum Sports mengatakan keputusan dalam kasus El Ghazi adalah kemenangan “untuk semua atlet”.

“Kami berharap klub-klub dan badan-badan profesional memperhatikan dan tidak terus menekan kebebasan berpendapat yang sah dengan menekan para atlet untuk tetap diam atau mengadopsi narasi tertentu dengan ancaman pemutusan kontrak,” katanya dalam sebuah pernyataan.

“Terlalu sering dalam sembilan bulan terakhir kita melihat atlet-atlet Muslim difitnah secara tidak wajar, diberi tekanan dan disebutkan di depan umum serta dipermalukan karena berbicara menentang kekejaman yang dilakukan terhadap warga sipil dan anak-anak yang tidak bersalah di Gaza.” (MEMO)

Baca juga :