Pendatang atau Warga Asli di Pulau Bali?
Pernahkah anda mendengar orang-orang Rahayu khususnya dipulau dewata selalu menganggung-agungkan nasionalisme kalau pulaunya “Masyarakat Bali sebagai pewaris tradisi Majapahit.” Kenapa muncul ungkapan seperti itu, apakah ini mewakili perasaan asli warga pribumi?
Ungkapan ini muncul karena faktor sejarah, jadi gini dulu Gajah Mada punya ambisi untuk menguasai seluruh wilayah Nusantara. Untuk menguasai Nusantara dibawah satu panji Majapahit tentunya menggunakan beragam cara, salah satunya adalah kekerasan.
Pada tahun 1434, Majapahit datang dengan ratusan kapal menyerang pulau Bali. Rakyat asli Bali tentu tidak mau kalau wilayahnya harus tunduk, maka terjadilah Perlawanan sangat sengit, selama bertahun-tahun Bali tidak dapat ditaklukan karena punya panglima ahli strategi dan kharisma yang memikat bernama Kebo Iwa, Kebo Iwa adalah kunci selama ini kenapa Bali tidak dapat ditaklukan, masyarakat Bali sangat mencintainya.
Kemudian karena Majapahit mengetahui, gagalnya penaklukan di Bali yang selama ini memakan biaya mahal karena kepemimpinan Kebo Iwa. Majapahit menganggapnya sebagai batu sandungan politik ekspansionisnya, Maka Majapahit mengajukan proposal perdamaian, dan mengundang Kebo Iwa untuk datang ke Majapahit menandatangi kontrak kerjasama. Dalam Babad Usana Bali, selama ditengah perjalanan Kebo Iwa yang sendirian datang ke Jawa tanpa senjata sebagai bukti perdamaian, justru dibunuh oleh Gajah Mada dengan trik akal bulusnya.
Setelah kematian Kebo Iwa, Bali kehilangan sosok pemimpin dan ahli taktik militer. Majapahit langsung menginvansi Bali lagi, hasilnya Bali ditaklukan dengan mudah. Raja Bali, Sri Astasura Bumi Banten dan putera Mahkotanya serta ribuan rakyat tewas selama invansi ini.
Karena Bali kekosongan kepemimpinan, diangkatlah Raja bernama Aji Krishna Kepakisan, orang Jawa yang akan menjadi raja di pulau Bali yang akan selalu tunduk ke Majapahit. Rakyat Bali asli yang merasa dikhianati, dan tanahnya dirampas mengungsi ke daerah pegunungan. Maka dari situ dikenalah istilah Bali Aga sebagai nama identitas rakyat Bali asli. Mendiami Karangasem, Bangli dan Buleleng.
Banyak perbedaan dari keduanya, Hindu Majapahit kemudian hari memperkenalkan kasta dan pembakaran mayat, sedangkan orang Bali asli hidup secara egaliter tanpa kelas sosial dan mengenal sistem pengkuburan jenazah. Anda sampai hari ini bisa datang ketrunyan bagaimana masyarakat Hindu disana masih memakamkan jenazah. Banyak deh bedanya.
1478, Majapahit runtuh karena perang saudara, kekuasaaan Islam di Jawa oleh Demak semakin meluas, sehingga orang-orang Hindu Jawa berpindah ke Bali secara besar-besaran dan disambut baik oleh raja-raja Bali keturunan Jawa Majapahit tadi. Kemudian hari Keturunan Aji Krishan Kepakisan menyebar menjadi kerajaan kecil seperti Bedahulu, Gelgel dll menjadi raja-raja Bali. Sehingga dikenalah bahwa Bali adalah penerus Majapahit. Makanya Majapahit dihormati banget, kenapa? karena yah nenek moyangnya mereka itu raja Bali dari Jawa. Adapun Bali asli merasa dirugikan karena kedatangan orang-orang Ini.
(sumber: fb Ngopidiyyah)