Prabowo Butuh Utang Buat Bayar Utang 2025, Lebih dari Rp1.000 T
Tahun pertama Presiden Terpilih Prabowo Subianto dihadapkan pada permasalahan pelik.
Tabungan negara yang berbentuk Saldo Anggaran Lebih (SAL) tersisa Rp 308,49 triliun, sementara beban utang jatuh tempo yang harus dibayar pada 2025 sebesar Rp 800,33 triliun.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2025 pun sudah diambang batas aman defisit dalam Undang-Undang Keuangan Negara sebesar 3%, yakni dirancang 2,45% - 2,82% dari PDB atau mencapai Rp 600 Triliun.
Sebab, penerimaan negara hanya akan di kisaran Rp 2.890-2.970 triliun sedangkan belanja mencapai Rp3.400-3.600 triliun. Alias tekor (defisit).
Dengan besarnya beban utang jatuh tempo itu di tengah minimnya penerimaan negara dan tipisnya tabungan atau SAL pemerintah, Koordinator Analis Laboratorium Indonesia 2045 atau LAB 45 Reyhan Noor mengatakan, opsi yang paling realistis bagi Prabowo untuk menuntaskan pembayaran utang jatuh tempo adalah dengan refinancing atau gali lubang tutup lubang.