Kasus Pegi Setiawan sudah kelar, bebas dari segala tuduhan pembunuhan. Terima kasih netijen... Sekarang giliran kita kawal kasus Afif Maulana (bocah 13 tahun)

[PORTAL-ISLAM.ID]  Kasus Pegi Setiawan sudah kelar, bebas dari segala tuduhan pembunuhan. Terima kasih netijen...

Sekarang giliran kasus Afif Maulana. Mari kita bantu untuk cari keadilan buat adek Afif. Komisi III DPR juga bakal dalami kematian Afif. 

Komisi III DPR Bakal Dalami Kematian Afif Maulana, Kapolda Sumbar Siap-Siap Saja

Komisi III DPR RI berencana melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Padang, Sumatera Barat (Sumbar) untuk mendalami penyebab kematian Afif Maulana (13).

Pihak keluarga menduga remaja yang masih bersekolah di tingkat SMP itu tewas akibat dianiaya oknum polisi.

Rencana kunker untuk mendalami penyebab kematian Afif Maluana itu disampaikan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul

"Biasanya, kalau begini-begini, kan, kami kunker. Ini kawan-kawan ada kunker ke Sulawesi Selatan, nanti ada kunker ke Sumbar. Kita lihat di lapangan," kata Bambang Pacul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Setelah kunker itu, Komisi III DPR akan dapat memutuskan perlu tidaknya memanggil pihak kepolisian untuk rapat dengar pendapat (RDP) guna menggali lebih dalam terkait kasus Afif yang viral di media sosial.

"Setelah itu nanti baru kami masuk ke apakah perlu dilakukan RDP atau enggak," ujar legislator PDIP itu.

Bambang menyebut kunker tersebut sebagaimana tahapan yang kerap dilakukan oleh Komisi III DPR ketika ingin mendalami suatu kasus.

"Kan, tadi sudah dibilang, tahapannya adalah biasanya kami kunker, kunjungan kerja dulu kalau ada kasus," ucapnya menegaskan.

Komisi III DPR RI berencana mendalami penyebab kematian Afif Maulana di Padang, yang diklaim Kapolda Sumbar Irjen Suharyono akibat melompat dari jembatan.

***

Afif Maulana (13) pelajar kelas VII SMP ditemukan tewas mengapung di aliran Sungai Kuranji, tak jauh dari jembatan jalan Bypass KM 9, Kota Padang, Minggu (9 Juni 2024) sekitar pukul 11.55 WIB. 

Saat ditemukan, terdapat luka memar di punggung dan perut korban. Hasil investigasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menemukan korban diduga tewas akibat disiksa sejumlah polisi yang tengah berpatroli. 

Pasalnya, Afif dan beberapa rekannya dituduh akan tawuran yang berakibat mendapat tindak penyiksaan oleh anggota Sabhara Polda Sumbar yang berpatroli pada Sabtu (8/6/2024) malam hingga Minggu dini hari.

Dalam rilisnya, LBH Padang menjelaskan bahwa Afif yang saat itu sedang berboncengan dengan rekannya A ditendang oleh anggota Sabhara yang menggunakan motor dinas berjenis KLX. Afif dan A pun jatuh terpelenting ke bagian kiri jalan. A lantas ditangkap dan dibawa ke Polsek Kuranji. 

Sebelum ditangkap, A mengaku melihat Afif sempat berdiri dan dikelilingi para polisi yang memegang rotan. Setelahnya A tidak pernah lagi melihat Afif.

“Korban A dan korban-korban yang ditangkap lainnya diinterogasi, bahkan korban A sempat ditendang 2 kali di bagian muka, disetrum, dan diancam apabila melaporkan kejadian yang dialami maka akan ditindaklanjut,” jelas rilis dari LBH Padang dikutip Minggu (23/6/2024).

Karena mendapati kematian tak wajar pada putranya, Afrinaldi (36), ayah Afif, membuat laporan polisi ke Polresta Padang, Senin (10/6/2024). Afrinaldi mengaku belum mendapat hasil otopsi. Namun penyidik sempat menyebut kematian Afif karena patah tulang rusuk 6 buah dan robek paru-parunya.

Atas kasus ini, Wakapolresta Padang AKBP Ruly Indra Wijayanto menyebut Direktorat Propam Polda Sumbar telah memeriksa 30 anggota Sabhara Polda Sumbar yang berpatroli malam itu, serta petugas piket di Polsek Kuranji.

👇👇
Baca juga :