Jangan begitu mudah MENYALAHKAN atau memberi Tanda Silang kepada Kitab yang sudah banyak dibaca oleh Jutaan Kaum Muslimin di Indonesia

Tanggapan Oleh: Akbar Abu Syauqi

Jangan begitu mudah MENYALAHKAN atau memberi Tanda Silang kepada Kitab yg sudah banyak dibaca oleh Jutaan Kaum Muslimin AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH di Indonesia.

Alangkah baiknya bila kita Menuntut Ilmu itu jangan cuma dari 1 Guru, 1 Kajian, 1 Kitab saja yg mengakibatkan kita jadi GHULUUW atau berlebih-lebihan, Kaku,Sempit kemudian begitu mudahnya Menyalahkan semua yg BERBEDA dari yg dipelajari selama ikut Kajian.

Apalagi tentang Kaifiat Sholat ini sangat luas, pasti akan ada saja PERBEDAAN..Bila cuma Referensinya dari 1 Kitab saja justru kita akan KEHERANAN sendiri saat kita Melakukan Sholat di Masjidil Harom Makkah, Masjid Nabawi Madinah maupun di Masjid Bin Baz Kampus Universitas Islam Madinah.

Koq bisa Keheranan??

Iyaa karena yg selama dipelajari dalam Bab Sifat Sholat Kajian Lokal di Indonesia tidak dipraktekkan oleh para Masyaikh, 'Ulama di Makkah, Madinah Hatta di Masjid Bin Baz Kampus Universitas Islam Madinah.

Selama ini bila kita di Indonesia ikut Kajian biasanya akan dipelajari Kaifiat Sholat dari Kitab Sifat Sholat Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam karya seorang 'Ulama, kita merasa hanya dari 1 Kitab Referensi itu saja yg paling sesuai SUNNAH Nabi Shollallohu 'Alaihi, selain dari Kitab itu akan DIVONIS sbg SALAH tidak sesuai SUNNAH..

Qodarulloh 5 tahun lalu As Syaikh DR. Hamid Akrom Al Bukhori Hafidzahulloh (beliau keturunan Imam Bukhari Rohimahulloh) yg mengajar di Masjid Nabawi Madinah beliau Sholat Sunnah disamping kiri saya, kemudian 15 hari lalu Ulama Makkah As Syaikh DR. Muhammad Doosary Hafidzahulloh juga Sholat Sunnah disamping kanan saya, saya Amati secara detail gerakan Sholat keduanya TIDAK ADA bedanya dgn gerakan Sholat Mayoritas Kaum Muslimin di Indonesia.

Semua 'Ulama di Saudi Arabia termasuk 'Ulama Kibar As Syaikh Sholih Fauzan Hafidzahulloh, Syaikh Prof.DR Sulaiman Ar Ruhaily Hafidzahulloh, Syaikh Prof.DR Abdurrozaq bin Muhsin Al Badr Hafidzahulloh, bila beliau2 Sholat dengan gerakan tangan yg Rilex tidak kaku seperti Robot, bila mau turun Sujud mendahulukan LUTUTNYA bukan tangannya, bila mau bangun berdiri juga Tangannya TIDAK 'AJN (Tidak Mengepalkan tangan), Justru 'AJN (Mengepalkan tangan) banyak dipraktekkan oleh para Ikhwah Kajian Manhaj Salaf Lokal Indonesia.

Saat Sholat Berjama'ah pun Kaki semua Ulama di Saudi Arabia TIDAK ILZAQ atau TIDAK MENEMPELKAN KAKI ke kanan kirinya, cukup beliau RAPAT & LURUS sesuai SUNNAH Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam.

Saya juga amati hampir Mayoritas para Masyaikh, 'Ulama & Imam Sholat di Makkah & Madinah akan gunakan SIWAK sebelum beliau Takbir, diantaranya As Syaikh Prof. DR.Abdurrahman Sudais Hafidzahulloh, Imam Masjid Nabawi Madinah As Syaikh DR.Abdullah Bu'ayjan Hafidzahulloh, Syaikh Ahmad Hamid Thalib Hafidzahulloh..Justru Amalan SUNNAH pake SIWAK ini yg jarang dipraktekkan oleh Ikhwah Kajian Lokal Indonesia 🙏

Semoga smakin banyak Ikhwah Kajian Lokal Indonesia yg Sholat di Masjidil Harom Makkah, Masjid Nabawi Madinah, Masjid Bin Baz Kampus Universitas Islam Madinah akan terbuka Mata Hatinya mulai Step by Step INSHOF (Adil berimbang) serta mampu menyikapi PERBEDAAN dgn Lapang Dada.

ALLAHUL MUSTA'AAN.

(fb)
Baca juga :