CIRI - CIRI PENGUASA OTORITER DALAM AL QURAN

CIRI - CIRI PENGUASA OTORITER

Adalah menjual slogan ekstrimis, teloris, makar, dll, untuk dijual kepada masyarakat umum bahwa tujuan pihak yang mengoreksinya adalah mengusir mereka dari negerinya.

Hal ini sebagaimana Alloh gambarkan dalam al Quran mengenai tuduhan Fir'aun yg menjadi dasar bagi hasutan kepada rakyatnya:

قَالَ فِرۡعَوۡنُ ءَامَنتُم بِهِۦ قَبۡلَ أَنۡ ءَاذَنَ لَكُمۡ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَمَكۡرٞ مَّكَرۡتُمُوهُ فِي ٱلۡمَدِينَةِ لِتُخۡرِجُواْ مِنۡهَآ أَهۡلَهَا ۖ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ

"Fir'aun berkata, "Mengapa kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya ini benar-benar MAKAR yang telah kamu rencanakan di kota ini, untuk mengusir penduduknya. Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini)."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 123)

Walau mengaku sebagai Tuhan, apalah artinya kekuasaan Fir'aun tanpa dukungan rakyatnya, karena itu untuk memperoleh dukungan rakyatnya ia perlu slogan yang dapat menakut - nakuti rakyatnya, dan slogan itu adalah upaya makar.

Dan sebagaimana kita ketahui bangsa Yahudi adalah bangsa yang tertindas di zaman itu (menjadi budak), maka tuduhan makar dan upaya penggulingan kekuasaan menjadi relevan untuk membuat takut rakyatnya terusir dan terhinakan oleh budak-budak mereka sendiri.

2. Ada hal unik yang suatu saat menjadi hukum Syariat dalam Islam, bahwa Nabi Musa senantiasa meminta izin kepada Fir'aun untuk membawa bangsanya (Yahudi) keluar dari Mesir, dan setiap kali Fir'aun menolak Alloh menimpakan bala hingga setelah beberapa kali bala barulah Fir'aun mengizinkan Nabi Musa membawa bangsanya keluar dari Mesir, itu pun pada esok harinya ia menyesal dan mengejar kembali bangsa Yahudi yang selama ini menjadi budaknya.

Dari kisah ini diketahui bahwa hukum seorang budak  tidak boleh keluar tanpa izin majikannya, demikian hukum ini akhirnya sampai ke zaman Nabi Muhammad dan menjadi standar hukum dalam perbudakan.

ALLOHU A'LAM.

(Dadan Lesmana)

Baca juga :