ZAMAN KE WOLAK-WALIK

ZAMAN KE WOLAK-WALIK

Saya bingung harus ngakak atau malah seharusnya semakin dalam beristighfar.

Membaca sebuah Berita dimana netizen termasuk dari Indonesia mengkritik Gaya berpakaian seorang Ibu Mempelai dengan busana kurang pantas.

Mohon maaf. Bajunya tembus pandang sehingga Pakaian dalamnya kelihatan semua.

Ya benar. Sangat tidak pantas. Dan memang layak dikritik.

Tapi menurut saya yang lebih layak dikritik adalah Pernikahan tersebut. Karena kedua Pengantinnya sama-sama Perempuan!

Untung kejadian ini di Taiwan sana. Kedua Betino (maaf, saya mencabut status mereka sebagai manusia) dari Negara yang berbeda. Satu aktris Taiwan dan satu lagi berasal dari Jerman.

Herannya, di pernikahan yang sudah mirip Hewan ini kok masih mempermasalahkan adab atau gaya berpakaian Ibu salah satu Pengantin yang dianggap tidak sopan?

Emangnya masih ada aturan kesopanan berpakaian di Dunia Hewan ya?

Saya dulu pernah berdebat cukup sengit dengan seorang Pegiat Kelompok Pelangi ini.

Menurut dia, cinta itu suci. Termasuk cinta antara sesama jenis. Makanya menurut dia tidak pantas "mengkriminalisasi" cinta hanya karena perbedaan orientasi seksual.

Orang tersebut menentang keras pernyataan saya kalau cinta atau Pernikahan sesama jenis itu termasuk penyimpangan.

"Sepanjang mereka saling mencintai, sekalipun sesama jenis, tidak ada yang salah. Dan tidak ada orang lain yang dirugikan. Termasuk anda!" protes orang tersebut.

"Benar. Tapi ada norma yang dilanggar. Kalaupun anda alergi dan tidak mau mengaitkannya dengan ajaran agama, secara kemanusiaan itu salah dan menyimpang," jawab saya.

"Itukan norma dan kemanusiaan menurutmu. Bagi kami sepanjang orang lain tidak dirugikan, cinta itu tetap suci. Sekalipun sesama jenis!"

"Kalau itu dasar pembenaran anda, bagaimana misalnya kalau seorang saudara jatuh cinta dengan saudari kandungnya. Seorang Ayah dengan Putrinya. Seorang Ibu dengan Anak laki-lakinya?"

Orang itu terdiam. Tidak lama akun saya diblokirnya. WKWKWK

Kalau saja si Toyo Medan itu menjawab hal tersebut salah, saya akan katakan berarti teori "cinta itu tidak pernah salah" gugur. Berarti banyak jenis cinta yang terlarang dan pelakunya masuk Penyimpangan seksual.

Tapi kalau si Toyo menjawab tidak ada masalah, berarti kehidupan Toyo dan Kelompok Pelanginya benar-benar sudah mirip hewan.

Di Dunia Hewan, misalnya Ayam, tidak ada istilah "tabu" dan aturan. Ayam jantan bebas kawin dengan saudara setelornya atau bahkan dengan Induknya.

Bahkan mungkin Ayam lebih terhormat. Karena Ayam jantan tidak mungkin mengawini sesama jantan. Begitu juga dengan Ayam Betina, tidak akan kawin dengan Betina yang lain.

Lah, betino-betino dari jenis manusia ini...????

Terus sebagian manusia yang normal juga malah lebih mempermasalahkan adab dan pakaian telanjang si Ibu Mempelai ketimbang pernikahan ala hewannya....!!!!

(By AZWAR SIREGAR)

Baca juga :