Oleh: Abdul Wahab Ahmad
Di jalan, kami melihat poster film Ipar Adalah Maut yang sedang viral. Terjadilah obrolan santai antara saya dan istri di mobil seputar tema perselingkuhan dengan orang dekat itu.
Istri : "Kok bisa ya setega itu gak bisa menahan diri?"
Saya : "Ya repot kalau memang bareng terus serumah berduaan. Itulah mengapa di Qur'an gak ada larangan zina tapi larangan mendekati zina"
Istri : "Maksudnya?"
Saya : "Di Qur'an, larangan itu kan biasanya diucapkan langsung jangan lakukan larangannya, misalnya jangan membunuh, jangan berlebihan, jangan makan riba dan seterusnya. Tapi kalau tentang zina kan redaksinya "jangan dekati zina" bukan "jangan berzina"."
Istri : "Jadi yang ditekankan jangan mendekatinya ya. Kenapa begitu?"
Saya : "Ya betul, yang ditekankan adalah mendekatnya. Sebab, orang gak akan mudah membunuh orang lain hanya karena memegang pisau misalnya, sehingga tidak dilarang memegang pisau meskipun bisa digunakan untuk membunuh. Tapi kalau sudah bertindak mendekati zina, sudah repot untuk menghindarinya. Lama-lama jatuh zina juga. Itulah keindahan redaksi al-Qur'an yang teliti banget".
Istri : "Memang aturan Islam sudah bener banget ya, sesuai dengan realita sifat manusia".
Saya: "Benar. Karena itu, banyak kasus perselingkuhan dengan orang dekat, bisa ipar, pembantu, baby sitter atau apa pun".
Istri : "Bisa teman kerja juga. Eh awas loh di kampus, lama banget Mas ngabisin waktu di kampus"
Saya : "Tenang, tempat kerjaku aman. Aku andai niat sekalipun ya ruwet soalnya banyak yang mengawasi. hahaha..... Kondisi ini (banyak yang mengawasi) juga bentuk hidayah."
(fb)