Pilihan Kebijakan Ekonomi Prabowo Ngeri-Ngeri Sedap

Prabowo Ingin Menaikkan Rasio Utang terhadap PDB Indonesia Menjadi 50%

Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara-negara ASEAN rata-rata ada di angka 60%. 

Singapura menjadi negara dengan rasio utang tertinggi sementara Brunei menjadi yang terendah. 

Singapura dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 167,9%, Laos sebesar 121,7%, dan Malaysia sebesar 66,9%.

Indonesia sendiri berada di angka 39% rasio utang terhadap PDB dan negara Brunei Darussalam memiliki rasio yang paling rendah yakni 2,3%.

Sekarang Prabowo Ingin Menaikkan Rasio Utang terhadap PDB Indonesia Menjadi 50%, Untuk Menggenjot Target Ambisi Pertumbuhan Ekonomi 7%.

-------------------

ANALISA

Berikut analisa dari akun X @Strategi_Bisnis:

- Ini pilihan kebijakan yg sangat berani dan high risk (resiko tinggi).

- Jika gagal, negara ini bisa senasib dengan Argentina. Utang default dan efek dominonya ngeri.

- Jika sukses, ekonomi RI tumbuh 7% dan jutaan lapangan kerja tercipta. 

- Agar sukses, tim ekonomi WAJIB DREAM TEAM. Kalau nggak ya wasalam.

- Asli pilihan kebijakan tsb ngeri ngeri sedap.

- Saya paham ambisi besar Prabowo. Dia tau naikkan utang adalah jalan keluar buat akselerasi ekonomi RI. Gak ada cara lain. 

- Tapi kalau gak hati-hati, risikonya sangat tinggi.

- Problemnya ICOR RI masih sangat tinggi. Gak efisien.

- ICOR (Incremental Capital Output Ratio) merupakan parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio investasi kapital/modal terhadap hasil yang diperoleh (output).

- ICOR: berapa triliun dibutuhkan buat naikkan 1% ekonomi RI. Jawabnya Rp 1.600-an triliun. Amat tinggi.

- Jadi kalau mau tumbuh 7% butuh modal Rp 11.200 triliun. 

- Karena dana sendiri gak cukup, maka sebagian terpaksa ngutang.

- Kenapa ICOR RI sangat tidak efisien?

*biaya logistik masih mahal
*infrastruktur blm lengkap
*ekosistem industri blm terbangun
*skill SDM masih rendah
*pungli  suap  korupsi
*birokrasi lemot dan tumpang tindih

👇
Baca juga :