Gus Baha: Jangan Seenaknya Menafsirkan Al Quran Sesuai Hawa Nafsu

Menafsirkan Al Qur'an harus lengkap ilmunya

Gus Baha wanti wanti.. Kalau merenungi Al Quran harus lengkap ilmunya.. Antara ayat satu dengan ayat lainnya saling berkaitan.

Misalnya surat Al Baqoroh ayat 62:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shabi`in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir serta melakukan kebajikan (pasti) mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati."

Surat Al Baqoroh ayat 62 itu jangan dimaknai semua orang yahudi israel, kristen, musyrik (hindu budha konghucu sinto dan lain lain) itu semua diridloi Allah.. Karena pemaknaan kayak gitu pemaknaan pluralisme liberaliame...

Harus diperinci siapa yang dimaksud yahudi nasrani sobiin di ayat itu.

Yahudi di ayat itu maksudnya keturunan Yahuda bin Yakub bin Ishaq bin Ibrahim yang taat pada Allah... Yang gak taat seperti negara israel sekarang ya gak termasuk dalam ayat ini.

Sedangkan nasrani dalam ayat ini maksudnya orang orang yang menolong Nabi Isa (kaum Hawariyin) bukan kristen penganut trinitas (bapak anak roh kudus).

Gus Baha wanti wanti pada para pembaca Al Quran supaya jangan menafsirkan ayat Al Quran menurut nafsu sendiri saja tapi harus dengan sanad sampai Rosulullah.

(Muhtasib)

Baca juga :