Ending Yang Baik

Ending Yang Baik

Seorang pria Mesir, sebut saja Mr. A, bermaksud untuk pergi umroh. Setelah menimbang dan memutuskan kapan ia akan berangkat, hal aneh terjadi. Mr A bermimpi didatangi seseorang yang memberikan nasihat ini dan itu. Lalu di akhir mimpinya, orang itu ngomong gini: "Ajak tuh tetanggamu untuk umroh."

Mr A bangun dengan perasaan bingung. "Mimpi apa ini?" Tapi kemudian ia acuhkan. Dianggap bunga tidur.

Namun besok malamnya,ternyata ia masih mimpi hal yg sama. Yaitu didatangi seseorang, dinasehati ini itu, lalu orang tersebut menyuruhnya untuk mengajak Mr B, tetangganya, pergi umroh.

Merasa ada yg tidak lazim, Mr A pun menemui kenalannya yg pandai menafsirkan mimpi.

"Emang tetanggamu ada yg namanya Mr B?" tanya sang kenalan.

"Ada. Tapi aku tu gak kenal baik. Ya cuman sekedar tau ajalah," jawab Mr A.

"Ya udah. Ini kan berarti udah 2x kamu dapet mimpi kyk gitu. Kalo ntar mimpi lagi, kan berarti udah 3x tuh. Gak mungkin cuma kebetulan kalo sampe 3x. Ntar klo iya, datangi saja tetanggamu itu. Ajak dia umroh," ujar sang kenalan.

Benar saja. Malamnya Mr A dapat mimpi yang sama persis. Maka sesuai kata kenalannya, paginya Mr A pun berkunjung ke rumah Mr B.

Setelah berbasa-basi sebentar, Mr A berkata: "Begini. Saya hendak mengajak Anda untuk pergi umroh."

"Apa? Saya?" tanya Mr B, tak percaya.

"Iya," jawab Mr A, mantap.

"Tapi saya ini gak pernah sholat. Saya juga gak tau gimana caranya umroh," ujar Mr B.

Sebetulnya Mr A rada bingung denger jawaban Mr B. Apa jangan2 dia salah menafsirkan mimpinya ya? Tapi krn sudah diniati, maka ia lanjut terus dengan ajakannya.

"Gak apa-apa. Nanti saya ajari tata cara sholat dan umroh."

"Tapi saya ini juga gak bisa wudhu."

"Tenang aja, ntar saya ajari wudhu."

Mr B masih tampak ragu.

"Udah, yuk ikut aja. Nanti saya ajari. Semua biaya juga saya tanggung." Mr A berusaha meyakinkan Mr B.

Akhirnya Mr B mengiyakan.

Tibalah hari mereka berdua berangkat umroh. Sampai di masjidil haram, Mr B sepertinya dapat hidayah. Ia mulai muhasabah diri. Selepas menunaikan ibadah umroh, mereka pun beristirahat di hotel.

"Maaf. Ini aku ijin ke masjid sendiri boleh?" tanya Mr B ke Mr A.

"Oh. Boleh. Boleh. Silahkan," jawab Mr A.

Mr A tersenyum puas. Ia merasa keputusannya ngajak Mr B sudah tepat. Yang awalnya seperti enggan, kini Mr B malah rajin menyambangi ka'bah.

Esoknya Mr B ijin lagi ke Mr A, mau ke masjid sendiri. Mr A oke-oke saja. Namun tak seperti kemarin, hari ini Mr B gak pulang-pulang. Mr A cemas. Ni orang kemana? Di telpon juga gak diangkat. Akhirnya Mr A nyariin ke masjid. Qadarallah ketemu, tapi dengan kondisi berbeda.

Mr B ditemukan meninggal dalam posisi sujud.

Mr A bergegas menghubungi istri Mr B. Tentu saja istrinya terkejut mendengar kabar ini. Kemudian sang istri minta tlg agar Mr A menguruskan jenazah suaminya. Ia ridho suaminya dimakamkan di Mekah.

Proses pengurusan jenazah sampai pemakaman berjalan lancar. Mr A pun bertolak kembali ke Mesir. Pikirannya sedikit kacau.

"Aku dapet petunjuk buat ngajak pak B umroh. Lha ini kok malah beliau meninggal disana. Sebetulnya ada apa ini?" batin Mr A.

Mr A pun menemui istri Mr B. Selain hendak berbela sungkawa, ia juga penasaran dengan amalan Mr B. Kan katanya gak pernah sholat, kok meninggalnya bisa indah gitu.

"Maaf, Bu. Saya itu kan awalnya dapet mimpi begini begini. Makanya saya ajak pak B umroh. Tapi ini trnyta beliau kembali ke Allah dg cara yang luar biasa. Sebetulnya gimana sih keseharian pak B?" tanya Mr. A.

"Suami saya itu emang gak pernah sholat pak. Ke masjid juga gak pernah. Tapi dia itu hatinya baik," ujar istri Mr B.

"Setiap kali gajian, suami saya akan menyisihkan uangnya. Uang tsb ia berikan ke mbah-mbah yang tinggal di ujung kompleks. Lalu si mbah akan menerima uang itu dengan senang hati sambil ngomong gini: Terima kasih ya Nak. Aku doakan semoga kamu dapat akhir yang baik (husnul khotimah). Begitu terus setiap bulan. Dan si mbah ini istiqomah nge-doa-in suami saya dengan doa yang sama," lanjut sang istri.

"Oh. Rupanya ini penyebab pak B meninggal di tempat yang baik dengan kondisi yang baik pula," batin Mr A.

***

Kisah tersebut mengingatkan saya pada nasehat ustad tentang pentingnya punya amalan andalan. Amalan andalan tidak harus sesuatu yang wah. Hal sederhana pun bisa, yg penting istiqomah.

Dan jangan pernah meremehkan siapapun. Kita gak pernah tau doa siapa yang bakal dikabulkan Allah. 

(Martha Melliana)

Baca juga :