Ini adalah rencana presiden terpilih Indonesia 2024-2029.
Tidak ada rencana mengurangi hutang, malahan mau menambah hutang dengan rasio 50% dari PDB (Pendapatan Domestik Bruto).
FYI,
Rasio hutang Indonesia terhadap PDB saat ini di zaman Jokowi adalah 39%.
Mundur sejenak ke zaman SBY, rasio hutang Indonesia adalah 21%
Para pemuja rezim membela bahwa rasio hutang 39% itu termasuk rendah di ASEAN. Karena Singapura saja 167%
Jadi, kalau naik lagi ke 50%, ga masalah itu.
Benarkah?
Saya sudah pernah nulis tentang ini. Teman-teman bisa baca di:
Btw..
Kita balik lagi ke rencana rasio hutang 50% ini.
Baru rencana saja, pasar modal sudah menanggapi negatif.
Morgan Stanley (Perusahaan multinasional Investasi dan Jasa Keuangan di Amerika) langsung bereaksi.
Mereka menurunkan peringkat saham Indonesia ke kategori "Underweight", dan hal ini memicu Investor asing melepas surat hutang RI, dan mengalihkan dana mereka ke India dan Vietnam.
Damn... Lagi-lagi Vietnam !!!
Udah kena tikung berapa kali dah ini.
Akibat dari nilai tukar rupiah yang terus anjlok beberapa bulan terakhir ini, membuat ekonomi berdarah-darah dan mengalami perlambatan.
PHK besar-besaran terjadi, dan 60% diantaranya disumbang oleh pabrik tekstil.
Padahal pabrik tekstil dan garmen adalah sektor usaha yang menyerap tenaga kerja paling banyak, karena sifatnya yg padat karya.
Kondisi ekonomi memburuk.
Kelas menengah rontok.
Padahal merekalah penyumbang pajak terbesar Indonesia.
Disaat yang sama, subsidi bagi golongan menengah dicabuti, tapi pajak bagi mereka dinaikkan.
Bayangkan, belum menjabat lho ini....
Tapi, hanya dengan rencana program kerjanya saja, sudah bikin investor kabur,
Bagaimana jika sudah menjabat?
Sehat-sehat Indonesiaku....
Kamu harus kuat dan panjang umur !!!
(Al Fatin)