Anies Bukan Budak Jokowi

Anies Bukan Budak Jokowi

Oleh: Yusuf Blegur

Sejatinya, publik bukan saja menganggap anak-anak Jokowi yang terlibat dalam politik sebagai anak haram konstitusi. Lebih dari itu karena melacurkan demokrasi, semua keturunan dan warisan Jokowi sebagai sesuatu yang haram bagi keselamatan dan keberlangsungan NKRI.

Wacana Anies dipasangkan dengan Kaesang Pangarep, sungguh sesuatu yang mengada-ada. Jangankan untuk dilakukan, dipikirkan saja niatan itu sudah menjadi sesuatu yang tabu. 

Anies tetaplah Anies seorang pemimpin yang berkarakter, meski dikalahkan Jokowi dalam pilpres 2024 dengan segala bentuk kejahatan pemilu yang terstrukur, sistematis dan masif. 

Suatu penghinaan bagi konsitusi dan demokrasi, suatu penghinaan bagi Anies sendiri, bagi rakyat, negara dan bangsa Indonesia jika Anies bergandengan tangan dengan putra bau kencur Jokowi dalam kontestasi pilgub DKI Jakarta.

Semua elit politik boleh tunduk pada Jokowi. Semua pemuka agama boleh manut pada Jokowi. Semua institusi dan aparat pemerintahan boleh dikendalikan Jokowi. Semua media massa boleh diatur Jokowi. Tapi Jokowi bukan Tuhan yang menguasai seluruh manusia dan alam semesta. Anies tak perlu takut, Anies tak perlu gentar dan Anies tak perlu cemas menghadapi Jokowi yang kian tirani.

Anies harus setia pada perjuangan “amar ma’ruf nahi munkar” serta mengedepankan etika dan moral pada kepemimpinannya. Anies harus berani dan tegas mengatakan yang hak dan batil di hadapan rezim Jokowi. Anies harus berani menentang dan melawan kedzoliman rezim Jokowi. Karena pada prinsipnya, Anies bukanlah budak Jokowi.

Kepemimpinan dan kekuasaan pada hakekatnya adah sesuatu yang “givens”. Bagaimana kepemimpinan dan kekuasaan itu digunakan, akan sangat bergantung pada sifat baik atau sifat buruk seseorang.

(SN)
Baca juga :