Merdeka tapi boong
Satelit SATRIA-1 adalah kebanggaan negeri Indonesia. Begitu dulu saat proyek tsb digarap. Broadband Satellite untuk memberikan akses internet cepat. Layanan ini solusi untuk pendidikan, kesehatan yg ada di pelosok-pelosok.
SATRIA-1 memungkinkan layanan langsung akses internet Direct to Home (DTH). Mau di gunung kek, di pulau terpencil kek. Puskesmas2, sekolah2, akan dapat akses. Semua akan dilibas oleh satelit ini. 37.000 titik semua akan merdeka!
Maka dengan biaya 8 trilyun lebih, diluncurkanlah satelit ini tahun 2023. Diliput beritanya. Pejabat2 bisa perjalanan dinas dong ke lokasi peluncuran. Hebat sekali proyek ini. Fantastis.
Untuk setahun kemudian, eeh, STARLINK-nya Elon Musk malah diberikan akses penuh jualan dimana-mana.
Yes!
Inilah realitas hidup di negeri ini. Saat pejabat-pejabatnya nggak nyambung satu sama lain.
Tapi tapi tapi, tapi kan Starlink dan SATRIA-1 nanti bisa saling melengkapi kok.
Tapi tapi tapi, tapi kan SATRIA-1 belum bisa beroperasi penuh.
Tapi tapi tapi, ini tidak berkompetisi loh.
Tapi tapi tapi, nanti Starlink buat nutupin gap kok.
Demikianlah. Berharap Tesla bangun pabrik di sini, kongsi bisnis berjalan lancar, welcome STARLINK, lupakan SATRIA-1.
Entah pejabat mana sih yg hobi banget memuja-muja Elon Musk ini? Sampai lupa, STARLINK itu bahkan belum punya kantor di sini, boro2 mau ngurus pajaknya. Dikasih karpet merah, cepat sekali, nanti2 bisa dibereskan. Yg penting, Welcome Mister, silahkan jualan (sambil ngoceh demi Puskesmas terpencil).
Lantas nasib 8 trilyun gimana?
Boleh-boleh saja memang layanan internet asing masuk ke sini. Saya sih senang2 saja, tambah banyak pilihannya, tambah murah, tambah cepat. Tapi ayolah, kalau akhirnya STARLINK dibiarkan masuk begini, proyek SATRIA-1 itu mending dihapus saja dulu.
Bahkan, kalau pejabat2 ini bisa digantikan pejabat naturalisasi, pengen deh rasanya semua Menteri-Menteri ini ditendang, digantikan saja sama Elon Musk dkk. Termasuk Presiden dan Wapresnya, cari yang lulusan top LN, IPK cumlaude gitu loh. Kita naturalisasi saja dari LN.
(By Tere Liye)