Oleh: Prof. Moeflich H. Hart
Sekolah itu bukan lembaga pendidikan tapi lembaga bisnis. Buktinya harus bayar dan makin bagus sekolahnya makin mahal bayarnya. Itu kan prinsip bisnis: Makin berkualitas sebuah produk makin mahal.
Banyak yang salah pikir tanpa sadar, yang diharapkannya hasil pendidikan tapi dimasukkannya ke lembaga bisnis bernama sekolah, ya gak mecing.
Dari dulu problem bangsa ini, lulusan sekolah tak menunjukkan sebagai lulusan lembaga pendidikan: Pengetahuan diajarkan, ijazah dikejar, moralitas acak-acakan.
Hasil sekolah itulah, yang kemudian pada jadi pejabat dan para pemimpin negeri. Pengelolaan negara acak-adut, itu hasil dan buktinya.
Perguruan tinggi sekarang semakin dikukuhkan sebagai lembaga bisnis tingkat tinggi, makin mahal. Hasil pendidikannya? Masih berharap?
Lembaga pendidikan itu mestinya semua rakyat Indonesia merasakan dan menikmati pendidikan sebagai amanat konstitusi untuk mencerdaskan bangsa, biayanya ditanggung negara. Itu namanya lembaga pendidikan, bukan lembaga bisnis. Tidak boleh ada keuntungan alias profit dari proses pendidikan selain investasi kualitas manusia dan perbaikan generasi.
Setelah lama merdeka dan lepas dari penjajahan, negara harusnya makin maju, bukan makin mundur. Itukan pikiran sederhana yang tidak bisa dibantah.
Masih percaya sekolah dan perguruan tinggi itu lembaga pendidikan? Ah, anda kurang ngopi!! 😎☕
(fb)