PKS Di Persimpangan Jalan
Oleh: Muhaemin Thohir
Ramainya PKS masuk koalisi Prabowo, bagian yang harus ditelisik, apakah bagian ujian yang terjadi terhadap PKS atau Gimik saja yang melatarbelakangi mengukur kemauan konstituennya? Sebab selama ini masih ribut dan ujung kabarnya masih dialog dua arah dengan bapak Prabowo Subianto yang menentukan, kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.
Di kalangan intertenal koalisi Prabowo Bapak Fahri Hamzah tidak menerima PKS masuk koalisi KIM, alasannya supaya ada anti tesis sebagai pilihan rakyat, sebab kemenangan bukan arisan tapi siapa yang menang dan kalah, bagaimana PKS membuktikan mengembangkan Islam yang kental diterima oleh masayarakat dan gagasannya.
Koalisi KIM nampaknya masih memperhitungkan keuntungan dan kerugian jika KPS masuk dalam koalisinya, karena itulah Bapak Prabowo belum memberikan respon yang pasti, jika masuk udalam koalisinya apakah pasti akan menguntungkan? dan apa sisi negatifnya jika PKS ada di dalamnya.
Pikiran ini yang nampak oleh koalisi KIM lagi digodok, berkaitan antusiasnya PKS, sementara banyak yang menghujat PKS masuk koalisi KIM, menghujat konsistensinya terhadap PKS menjadi oposisi saja sebagai independensi pada perjuangan rakyat dibanding dengan partai lainnya Nasdem dan PKB yang sudah bergabung.
Kita melihat dua partai PDIP dan PKS apakah akan masuk dalam koalisi besar nantinya, sepertinya tidak, karena hanya testimoni saja, mengukur kekuatan konstituantenya, dari konsistensinya berjuang untuk rakyat dan tidak pamrih mengejar kekuasaan dan jabatan di saat mengalami kekalahan dalam koalisi partainya.
PKS di persimpangan jalan maju kena mundur kena, bergabung sudah menyalahi konsistensi partai dan mundur juga masih kena karena PKS masih pengen berkembang seperti partai lainnya berjuang tidak dilorong lorong kesempitan tetapi terang benderang bersama pemerintahan.
Ingat akan hal itu pidato Anies Baswedan dalam pidato di Halal bil Halal PKS partai yang konsisten 10 tahun bersama bapak SBY dan 10 tahun di luar pemerintahan. Konsisten berjuang untuk rakyat dan tetap akan konsisten tidak akan bergabung kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu apakah akan dibuktikan?
Koalisi KIM atau PKS sepertinya lagi pada mengambil ancang ancang, lebih berat yang dipikirkan Bapak Prabowo Subianto menjawabnya, dibandingkan pemikiran PKS yang hanya menunggu diterima, tapi resiko yang diambil bisa jadi PKS akan memudar dari pilihan konstituen di pemilu mendatang, karena partai yang sudah tidak dipercaya lagi oleh
Pemilihnya.
Keputusan rumit bagian dari sikap partai PKS sendiri.
(Jumat, 10 Mei 2024)