Orang Terkaya di Dunia dan Teladan Rasulullah

Saya mengira orang terkaya di dunia adalah para pengusaha teknologi macam Bill Gates atau Elon Musk. Tapi ternyata orang terkaya di dunia adalah Bernard Arnault. Bulan ini, majalah Forbes menobatkannya sebagai manusia terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan 211 milyar US dolar.

Apa usaha Arnault? Dia menjual barang-barang mewah. Arnault adalah CEO dari perusahaan LVMH yang merupakan pemilik lebih dari 70 merek² mewah macam Louis Vitton, Christian Dior, Kenzo, Bulgari, TAG Heuer, Zenith, dll.

Bisnis barang mewah ternyata sangat menguntungkan. Sejak ribuan tahun orang menggunakan barang mewah untuk menunjukkan status mereka yang tinggi di tengah masyarakat. Di zaman sekarang, mobil, jam tangan, pakaian, asesoris dll diupayakan untuk selalu dari merk yang identik dengan kemewahan.

Paradigma seperti Inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang seperti Arnault untuk mereguk keuntungan.

***

Lantas bagaimana sikap seorang muslim seharusnya dalam menghadapi fenomena pamer kemewahan seperti ini?

Ya tidak perlu ikut-ikutan. Teladan kita adalah Rasulullah yang begitu sederhana. Coba sekali-kali baca Kitab Syamail Muhammadiyyah karya Attirmidzi yang bercerita tentang kehidupan Rasulullah yang begitu bersahaja.

Anas bin Malik pernah menunjukkan sebuah gelas yang pernah dipakai Rasulullah. Sebuah gelas sederhana yang terbuat dari kayu dengan besi yang dipatri melingkar. Anas mengatakan, dari satu gelas inilah Nabi minum air, susu, madu, nabidz dll. Tidak macam kita yang gelas untuk air putih ada sendiri, gelas untuk teh ada sendiri, untuk jus ada sendiri, untuk kopi ada sendiri. Bahkan untuk kopi dibedakan lagi, ini untuk espresso, ini untuk V60, ini untuk cappucino dll.

Demikian juga Umar menangis saat melihat kondisi Rasulullah yang tidur hanya berlapis tikar anyaman dari daun kurma sehingga berbekas punggung beliau, sambil berkata..

"Wahai Rasulullah, Kaisar dan Kisra hidup dengan penuh kemewahan... sedangkan dirimu.."

Apa jawab Rasulullah?

أما ترضى أن تكون لهم الدنيا ولنا الآخرة

"Wahai Umar, apakah kamu tidak ridha jika mereka mendapatkan dunia saja, sementara kita mendapatkan akhirat?"

Sebaik-baik teladan yang diikuti adalah Rasulullah. Bukan orang-orang yang larut dalam kemegahan dan kemewahan.

(Ust. Wira Bachrun)

Baca juga :