[PORTAL-ISLAM.ID] Sebuah gambar yang dihasilkan AI (Artificial Intelligence) dengan tulisan "All Eyes On Rafah" (Semua mata tertuju pada Rafah) telah dibagikan oleh lebih dari 45 juta akun Instagram sejak Senin (27/5/2024) setelah serangan mematikan Israel di sebuah kamp pengungsi Palestina di Rafah, Gaza, pada hari Minggu (26/5).
Gambar "All Eyes On Rafah" dibagikan dan diposting oleh artis, selebritis, olahragawan, dan para tokoh di seluruh dunia.
Gambar tersebut menggambarkan barisan tenda padat yang membentang tanpa henti melintasi lanskap gurun yang dibayangi pegunungan, mengacu pada ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi ke sana selama serangan militer Israel di Gaza.
Postingan massif "All Eyes On Rafah" di Instagram yang mencapai 45 juta lebih, mengalahkan secara telak propaganda Israel "Where Were Your Eyes On October 7" yang hanya mencapai 469 ribu postingan, padahal Israel sudah menggelontorkan miliaran dolar.
Slogan "Semua mata tertuju pada Rafah" juga telah dibagikan secara luas di publikasi dan jejaring sosial lain, terutama X, di mana tagar #alleyesonrafah telah menarik satu juta hits, menurut monitor online Visibrain.
Asal usul ungkapan All Eyes on Rafah
Ungkapan All Eyes on Rafah awalnya muncul dari Direktur Perwakilan WHO Kantor Wilayah Pendudukan Palestina, Rick Peeperkorn, pada Februari 2024 lalu.
Peeperkorn menyerukan All Eyes on Rafah beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan evakuasi Rafah, menjelang serangan dilancarkan Israel.
Rick mengatakan “All eyes are on the impenting Rafah offensive” yang artinya semua mata tertuju pada serangan Rafah yang akan datang.
Kemudian, Ameera Kawash, seorang seniman dan peneliti keturunan Irak-Palestina-Amerika yang tinggal di Inggris, mulai mengeksplorasi fitur dan teknologi AI untuk menyuarakan konflik di Palestina. Ia mengatakan kepada Al Jazeera “All eyes on Rafah”.