Terungkap satu per satu fakta terkait Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (28 tahun) membunuh Rini Mariany (50 tahun). Kasus ini dikenal sebagai "mayat wanita dalam koper".
Kamis, 25 April 2024, jam 8 pagi, Warga Bekasi geger dengan penemuan jenazah seorang wanita di dalam koper di tepi jalan Kalimalang, Cikarang, Bekasi.
Jenazah ditemukan utuh, namun dengan kepala bagian kanan remuk, dan terdapat lebam pada beberapa bagian tubuh.
Kasus ini terungkap, setelah ditemukannya bukti rekaman CCTV dari sebuah hotel di Bandung yang memperlihatkan pelaku dan korban yang masuk ke dalam kamar hotel pada hari Rabu, 24 April 2024, pukul 08.41 pagi. Dan pelaku keluar sendirian pada pukul 18.40 dengan mendorong koper hitam
Korban bernama Rini Mariani (50), warga Rancasari, Bandung.
Pelaku berinisial AARN (Ahmad Arif Ridwan Nuwloh).
Polisi menyatakan hubungan keduanya adalah rekan kerja di Perusahaan Bubuk Cabe.
Ahmad-Rini adalah rekan kerja sekantor: Rini kasir di kantor cabang Bandung, Ahmad auditor dari kantor pusat.
Korban adalah kasir yang bertugas menyetor uang perusahaan setiap pagi.
Dari berbagai informasi yang dihimpun, pelaku berencana menggelar resepsi pernikahan (sudah akad) dan kekurangan biaya. Maka dia menyusun rencana untuk menguasai uang setoran itu.
Dia mengatakan pada korban, bahwa ada Tim Audit dari kantor pusat yang melaksanakan audit berada di hotel, dan ingin melakukan pemeriksaan terkait jabatan korban sebagai Bendahara/Kasir.
Korban percaya saja. Dan mengikuti pelaku.
Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Gurnald Patiran, mengatakan pelaku sesungguhnya telah akad nikah, telah beristri, namun belum resepsi.
"Iya baru menikah, ijab kabul di bulan Maret dan rencananya tanggal 5 besok (5 Mei 2024) mau resepsi, makanya dia ke Palembang mau melaksanakan resepsi tanggal 5," kata Gurnald.
Motif Ahmad membunuh: Mengambil uang kantor yang sedang dibawa oleh Rini.
"Korban sempat disetubuhi, diambil duitnya, duit kantor yang mau disetor ke bank. Dan ada motif kebutuhan ekonomi karena pelaku mau menikah (resepsi)," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu, Kamis (2/5/2024).
Setelah membuang jenazah korban di tepi jalan Kalimalang, pelaku melarikan diri ke Palembang. Sebelum akhirnya berhasil diringkus Polisi beberapa hari kemudian.
Saat pelaku di rumah keluarga istrinya di Palembang, pelaku ditangkap polisi.
"Calon istrinya ada," kata Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Gurnald Patiran.
Bagaimana ekspresi istri?
"Ya pasti kaget lah," jawab Gurnald.
"Waktu ditangkap, pelaku tidak bisa beralasan lagi," kata Gurnald.
Yang nyesek, korban ternyata adalah cat rescuer (pemelihara/penyelamat kucing).
Di lantai 3 rumahnya, terdapat lebih dari 28 kucing yang terlantar dan sedang dirawat.
Ketika peristiwa ini mencuat, polisi memasang police line disekitar rumah, dan membuat para kucing ini terkurung.
Yayasan Clow, yang juga menjadi shelter kucing terlantar, berusaha bernego untuk bisa mengevakuasi para kucing malang ini.
Update terakhir, kucing-kucing ini diselamatkan secara bertahap.
Apakah semua sudah berhasil dievakuasi? Masih simpang siur infonya.
Diketahui, korban (Rini) sudah bersuami dan memiliki 2 anak—baru lulus kuliah dan masih SMA.
Rini bersifat tertutup, namun tetangga mengetahui bahwa 6 bulan lalu Rini sudah berpisah dengan suami.
[CCTV Hotel]
Ahmad Arif Ridwan Nuwloh, mengaku ke polisi punya hubungan dekat dengan Rini Mariany, perempuan yang dibunuhnya di sebuah hotel di Bandung, Jabar. #newsupdate #update #news #videonews https://t.co/y8GT2OebY9 pic.twitter.com/LATq5lRlWd
— kumparan (@kumparan) May 2, 2024