Umur Aisyah
Di vidio-vidio dakwah, ini salah satu persoalan yang paling sering dijawab dan ditangkal dai-dai Muslim. Mengapa Rasulullah ﷺ menikahi Aisyah pada usia sedemikian muda.
Ada masanya, ini juga ujian bagi kecintaan saya pada Rasulullah. Jawaban para pendakwah macam-macam. Dari mulai argumen "begitulah norma masa itu". Juga perbandingan dengan pernikahan Rebekah (3 tahun) dengan Nabi Ishak (40 tahun, semoga damai untuknya) yang direkam dalam Alkitab. Sebagian pendakwah juga menghitung bahwa usia Aisyah saat menikahi Rasulullah sebenarnya jauh lebih tua dibanding yang banyak beredar.
Barangkali karena kecenderungan patriarkis lelaki, sedikit saja yang kemudian menggunakan argumen, yang menurut saya, paling sukar dibantah. Bahwa sedemikian mudanya Aisyah saat dinikahi Rasulullah yang itu justru menjadi salah satu pondasi sunnah.
Begini, Aisyah punya ingatan yang kuat. Ia cerdas dan gemar belajar. Ia berbicara dengan fasih dan tajam. Ia juga tak diam saat ada apa-apa yang menurutnya keliru. Ia juga istri yang paling sering menemani Rasulullah setelah Khadijah wafat. Kombinasi ini sangat krusial dalam perkembangan Islam.
Aisyah, sepanjang hidupnya meriwayatkan sekitar 2.000 hadits. Ia mengingat dengan jelas semua amalan, tindakan, kebiasaan, dan kisah-kisah yang dituturkan Rasulullah.
Soal detail kejadian mahapenting saat Rasulullah menerima wahyu (yang perdana maupun setelahnya), misalnya, kita dengar dari Aisyah. Bagaimana Rasulullah berperilaku sebagai suami, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, bercengkerama dan bercanda dengan istrinya; juga Aisyah yang menceritakan. Bagaimana Rasulullah tidur, berapa rakaat shalat malamnya, juga dari Aisyah. Soal keringanan shalat dalam perjalanan, Aisyah juga ikut meriwayatkan.
Aisyah juga tak ragu mengoreksi sahabat lain yang keliru mengutip hadits. Sekali waktu, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah berkata: “Pembawa sial adalah perempuan, binatang, dan rumah.” Aisyah meradang. “Demi Allah”, kata Aisyah, “yang dimaksud Rasulullah adalah ‘pada masa jahiliyah orang-orang percaya bahwa perempuan, binatang, dan rumah adalah pembawa sial’”. Sebagian ulama mengatakan punya Abu Hurairah yang shahih, saya pribadi ikut lainnya yang lebih percaya Aisyah. Pasalnya, Aisyah dengan cerdas menggunakan dalil Alquran dan hadits lainnya bahwa Islam tak mengenal “pembawa sial”. Ia menantang Utsman dan Ali (semoga Allah berkenan dengan keduanya) sekaligus karena menilai dua orang itu menyalahi yang diajarkan Rasulullah.
Aisyah juga ditakdirkan Allah punya hidup yang panjang. Sampai sekitar usia 80 tahun, ia tak berhenti mengajar, menggelar pengajian yang dihadiri lelaki dan perempuan semuanya. Ia dengan sabar melayani pertanyaan orang-orang soal bagaimana laku Rasulullah serta syariat yang ia bawa. Artinya, jauh setelah banyak sahabat lelaki Rasulullah berpulang, Aisyah yang terus menjaga risalah, menyebarkannya pada ulama lain yang nantinya menurunkan ilmunya sampai ke masa kita.
Semua peran Aisyah tersebut, menurut saya sudah lebih dari cukup untuk menutupi “kontroversi” soal usianya saat diperistri Nabi.
Wallahu a'lam…
(Oleh: Fitriyan Zamzami)