'Saya korupsi niatnya baik!'

Semua tergantung niat

By TERE LIYE

Saat perintah hijrah keluar, maka berbondong2lah orang ikut hijrah Nabi. Sebagian besar karena taat pada Tuhan dan Nabinya Tapi ternyata, ada yg hijrah karena wanita yg dia sukai, ikut hijrah agar bisa menikah dgn gebetannya.

Maka, atas situasi ini, terkenallah wasiat Nabi itu: 'Semua tergantung niat.' Adalah benar orang ini hijrah, fisiknya hijrah, tapi hatinya, ternyata bukan karena Tuhan. Apakah hijrahnya mendapat pahala? No. Dia hanya mendapatkan apa yg diniatkannya saja.

Dear netizen, inilah salah-satu konteks dari wasiat agama bahwa 'semua tergantung niat' tsb. Kita melakukan amal2 baik, amal2 saleh, tapi jadi bubar, gara2 niatnya buruk. Jadi defaultnya adalah: amalan baik, amalan saleh. Maka, kita disuruh meluruskan niat.

Paham?

Tapi entah kenapa, netizen hari ini lain sekali konteksnya. Tertukar 180 derajat blas! Dia bergunjing, bergosip, baca berita2 artis kawin cerai. Saat dinasehati, dia bilang, 'Kan semua tergantung niat. sy lagi mencari hikmah dari artis kawin cerai, biar sy tdk begitu.'

Aduh, kamu laen sekali logikanya. Bergunjing, menggosipkan artis, tetangga, dll itu amalan buruk. MAKA mau kamu niatnya sesuci malaikat, tetap buruk.

Kasus lain, ada yg hobi sekali pamer. Dikit2 pamer di medsos. Semua dia pamerkan. Saat dinasihati, dia bilang dong, 'Semua itu tergantung niat dong. Saya pamer itu kan niatnya buat menginspirasi.' Ya Rabbi. Dia tahu lagi pamer loh, ngaku, 'saya pamer itu'; Mau apapun niatnya, tetap buruk. Paham tidak sih? Dimana rumusnya perbuatan buruk lantas divalidasi dgn niat baik?

My dear netizen,

Konteks semua tergantung niat itu adalah: kamu berbuat amal saleh, lantas niatnya buruk. Bubar semuanya. Bukan sebaliknya. Menjadi pembenaran perbuatan2 buruk. Karena kalau itu konteksnya mencari pembenaran, sudah banyak loh koruptor yg membela diri: 'saya korupsi niatnya baik!'

Semoga di hari2 terakhir Ramadhan ini, kita mau merenungkan banyak hal. Menambah ilmu. Bukan mencari pembenaran. Mulailah biasakan yg benar. Bukan membenarkan yg biasa dilakukan.

(fb)

Baca juga :