Oleh: Ustadz Arham Ahmad Yasin (Guru Ngaji)
Kursi lipat ini saya beli beberapa tahun lalu di sebuah supermarket. Waktu proses pembayaran di depan kasir ternyata uang saya kurang 8 ribu. Pas tidak bawa kartu ATM, mobile banking juga sedang eror. Kasir pun juga tidak bisa berbuat apa-apa karena memang ia hanya menjalankan sesuai tugasnya saja. Maka dengan terpaksa pembeliannya saya cancel.
Namun di saat saya bersiap meninggalkan kasir, tiba-tiba ada seorang Ibu-ibu yang mendekati saya dan menyodorkan 2 lembar uang 5 ribu-an sambil bilang: “uangnya kurang ya, pakai ini saja” dan langsung pergi begitu saja hingga saya nggak sempat mengucapkan terima kasih kepada beliau. Akhirnya saya bisa lanjutkan pembayaran di kasir, dan jadi kebeli kursinya “berkat” uang 10 ribu dari seseorang yang saya tidak kenal sama sekali.
Sejak saat itu hingga kini, sudah tidak terhitung berapa banyak Al Qur’an saya khatamkan di atas kursi ini, berapa banyak bacaan dan hafalan Al Qur’an yang saya simak di atas kursi ini, dan berapa banyak materi kajian yang saya konsep/ tulis di atas kursi ini (termasuk ketika saya menulis postingan ini saat ini) . Dan kursi ini lah yang selalu menemani saya I’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan selama beberapa tahun terakhir ini.
Sang pemberi uang 10 ribu mungkin sudah melupakannya, tapi sang penerima tidak pernah melupakannya.
Boleh jadi ada suatu kebaikan yang kita anggap kecil atau sepele, tapi ternyata memberikan manfaat yang luar biasa bagi penerimanya. Maka jangan pernah remehkan kebaikan sekecil apa pun yang bisa kita lakukan. Dan jangan pernah menundanya jika kita bisa lakukan saat ini, karena boleh jadi itu lah momen terbaiknya yang belum tentu akan datang kembali.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَتَصَدَّقُ أَحَدٌ بِتَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ إِلاَّ أَخَذَهَا اللَّهُ بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ قَلُوصَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ أَوْ أَعْظَمَ
“Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil kerjanya yang halal melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia membesarkannya - sebagaimana seseorang di antara kalian membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya - hingga sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu.” (HR. Muslim)
Beliau saw. juga bersabda:
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun hanya dengan (sedekah) separuh kurma, kalaulah tidak bisa, lakukanlah dengan ucapan yang baik." [HR. Bukhari]
(fb)