Beberapa tahun lalu kalangan Aswaja menggelar pertemuan internasional di Chechnya provinsi Rusia, yang salah satu keputusannya menetapkan Wahabi-Salafi sebagai Ahlul Bid'ah atau bukan Ahlussunnah.
Beberapa yang hadir akhirnya minta maaf kepada Saudi.
Sebaliknya, tak pernah sekalipun ada semacam putusan bersama dari Ulama Wahabi-Salafi yang menetapkan Aswaja bukan bagian dari Ahlussunnah.
Umumnya Wahabi hanya fokus pada menyerang pemikiran dan kesalahan, dalam hal ini seperti amaliyah atau paham Asyariyah, bukan membid'ahkan secara global. Itupun penilaiannya beragam. Ada yang galak, ada yang lembut. Ada juga yang goblok karena kritiknya tak pakai sumber primer.
Secara umum, orang Aswaja di mata Wahabi adalah saudara semuslim, sama-sama Sunni, hanya saja pemikiran mereka mengandung kesesatan/kesalahan.
Makanya sah secara mutlak shalat diimami Aswaja, dinikahkan oleh mereka, makan masakan mereka, bahkan jika mereka memerintah wajib ikut putusan bersama. Wajib mendukung mereka jika melakukan amar ma'ruf nahi mungkar, wajib pula berbakti pada orang tua yang Aswaja, serta wajib membantu mereka ketika kesusahan bahkan perang.
Lucunya di kalangan Aswaja juga ada orang yang diangkat sebagai pahlawan internasionalnya, yaitu bapak Ramzan Kadyrov, gubernur Chechnya yang berada di bawah naungan negara Rusia.
Bapak Kadyrov dipuji setinggi langit oleh sebagian kawan-kawan Aswaja karena beliau dan anak buahnya gayanya mirip mujahidin. Dimana berjenggot, mutar nasyid jihad, serta pegang senjata. Meski ternyata pak Kadyrov dan keluarga juga merayakan Natal di Rusia (biasanya 7 Januari).
Pak Kadyrov tidak pernah ikut perang melawan Rusia, beliau dulu cuma supir ayahnya yang mufti Chechnya. Dimana selanjutnya mereka membelot dari teman-teman Chechnya-nya, untuk menjadi bawahan Putin.
Di tempat pak Kadyrov inilah muktamar anti Wahabi digelar.
(Pega Aji Sitama)
*Acara Natalan di rumah om Kadyrov: https://www.youtube.com/shorts/4tGmzMLWhPg
