Pensiun, Bansos, Sembako
By TERE LIYE
Jika kalian menyaksikan pejabat2, berlomba2 membagikan amplop, sembako, bansos, dll saat dia berkuasa, maka jangan buru2 takjub dan menilai dia dermawan.
Tunggulah saat dia pensiun.
Apakah dia masih sibuk berlomba2 membagikan amplop, sembako?
Karena jika setelah dia pensiun, sepi senyap tidak ada lagi wartawan yg sibuk menulis beritanya, tidak lagi dia sibuk bagi2--bahkan bagi kaos pun sudah tidak, itu berarti, selama ini sumber amplop, sembako, bansos itu uang operasional pejabat saja sih sebenarnya. Dana reses. Dll dsbgnya. Uang negara, bukan uang dia. Tentu, siapapun bisa sih bagi2 kalau pakai duit negara. Wajar semangat kalau ujung2nya ngaruh ke elektoral.
Postingan ini bukan buat ngajarin nyinyir, berprasangka buruk. Postingan ini justeru untuk mendidik kalian semua, agar kita pintar dikit. Tidak tertipu oleh politisi yg memang lihai sekali melakukannya. Tentu, sy sangat berdoa, pejabat2 sekarang yg rajin bagi2 amplop, sembako, kelak saat pensiun juga masih raaaajiiin sekali melakukannya. Itu akan menakjubkan menyaksikannya.
Terakhir, semoga besok2, yg sibuk dibagi2kan itu adalah: jutaan lowongan pekerjaan dgn gaji baik. Akses pendidikan gratis berkualitas. Penegakan hukum yang adil tanpa pandang bulu. Kalau yg begini, dijamin tdk semua orang bisa.
*Tere Liye