[Terjemah dari Twit @alon_mizrahi]
Yang menjadi lebih jelas pada momen unik ini adalah bahwa Hamas, sebuah gerakan kecil di Palestina, tidak hanya mengalahkan Israel, tetapi juga seluruh negara Barat. Semua itu. Ia menang di medan perang, dan menang dalam opini publik. Mereka berhasil memanfaatkan secara spektakuler pembacaan mentalitas Israel, dan menggunakan setiap aset yang mereka miliki dengan sangat efisien.
Hal ini memenangkan hati perjuangan Palestina di seluruh dunia.
Kekuatan Hamas belum bisa dihancurkan atau dibongkar. Terowongan mereka menampung hampir semua tawanan yang diambil 6 bulan lalu. Bombardir Israel tidak menghasilkan tekanan. Pasukan Hamas tetap berfungsi dan mematikan, di wilayah kecil yang terkepung dan dibom hingga terlupakan.
Sejarah akan menilai enam bulan terakhir ini sebagai salah satu pencapaian paling jenius dan luar biasa sepanjang sejarah militer. Ini sungguh tidak dapat diduga.
Dengan melancarkan perang seperti ini, tanpa berpikir atau merasakan, Israel menjadikan Hamas sebagai legenda perlawanan yang akan selalu diingat dalam ingatan selama berabad-abad.
Tidak ada yang percaya mereka (Hamas) bisa melakukan ini. Tapi mereka melakukannya. Dan mereka mengubah sejarah selamanya. Palestina tidak akan pernah kembali ke dalam bayang-bayang lagi. Hamas menang.
👇👇
What is getting clearer at this unique moment, is that Hamas, a small Palestinian movement, defeated not only Israel, but the entire West. All of it. It won on the battlefield, and it won in public opinion. It managed to make spectacular use of its reading of Israeli mentality,…
— Alon Mizrahi | without equality there's no freedom (@alon_mizrahi) April 5, 2024
