"Pada awal tahun 1994, Mullah Omar memimpin 30 pria bersenjatakan 16 senapan untuk membebaskan dua gadis muda yang telah diculik dan diperkosa oleh seorang pemimpin geng, lalu menggantungnya di moncong tank".
Mullah Umar (Pendiri dan Pemimpin Taliban), suka atau tidak, bangkit membela perempuan dan anak-anak, yang menghadapi penindasan ekstrem selama perang saudara dan pelanggaran hukum yang melanda Afghanistan antara tahun 1992 dan 1995.
Dia menegakkan hukum dan ketertiban, serta melindungi perempuan dan anak-anak dari kebiadaban geng dan preman yang melancarkan kampanye teror dan penindasan terhadap penduduk Afghanistan.
Dia pantas mendapatkan hadiah nobel perdamaian dan dia layak mendapatkan semua penghargaan hak-hak perempuan yang ada di luar sana, namun penghargaan ini diberikan kepada mereka yang korup, dan bukan mereka yang baik.
Mullah Umar adalah kekuatan yang membawa kebaikan, namun ia dibenci dan digambarkan sebagai penjahat bagi dunia.
Dunia yang sama kemudian menginvasi Afghanistan, menggulingkan Taliban (2001) dan membantu mengembalikan pelanggaran hukum di bawah bendera “Demokrasi”. Selama dua puluh tahun, perempuan dan anak-anak di Afghanistan terus-menerus hidup dalam ketakutan terhadap geng dan preman, yang menculik, memperkosa, dan membunuh tanpa mendapat hukuman.
Setelah dua puluh tahun (2021), Taliban kembali berkuasa, hukum dan ketertiban kembali pulih, namun kelompok yang menyatakan dirinya sebagai pembela hak-hak perempuan menuntut adanya perang lagi dan siklus pelanggaran hukum lagi, dimana perempuan dapat menjadi mangsa empuk bagi para penindas jahat.
Semoga Allah (swt) menghancurkan rencana mereka.
"In early 1994, Mullah Omar led 30 men armed with 16 rifles to free two young girls who had been kidnapped and raped by a gang leader, hanging him from a barrel of a tank".
— The Sure Path (@thesurepath1) April 4, 2024
Mullah Umar, whether you like him or not, rose up in defence of women and children, who were facing… pic.twitter.com/3H1TwWaRbB