[PORTAL-ISLAM.ID] McDonald's adalah salah satu dari banyak waralaba Barat yang menjadi sasaran kampanye boikot atas dukungan mereka terhadap Pasukan Pendudukan Israel (IOF/IDF).
Kepala Bagian Keuangan (Chief Financial Officer/CFO) raksasa makanan cepat saji tersebut, Ian Borden, mengumumkan bahwa, dalam beberapa jam, kampanye boikot telah mengakibatkan kerugian finansial sekitar $7 miliar.
Saham perusahaan tersebut anjlok lebih dari 3 persen selama sesi perdagangan, menandai salah satu kerugian harian paling signifikan dalam lima minggu.
Saham McDonald’s anjlok 3,37 persen, sehingga menyebabkan kerugian besar sebesar $6,87 miliar bagi perusahaan terkenal tersebut.
Berita ini muncul setelah Borden mengakui bahwa konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan lemahnya permintaan di Tiongkok pasti akan menyebabkan penurunan penjualan internasional perusahaan tersebut pada kuartal saat ini.
Berbicara di Konferensi Konsumen dan Ritel Global, Borden mengakui bahwa penjualan serupa pada kuartal pertama di pasar pengembangan internasional berlisensi McDonald’s diperkirakan “sedikit lebih rendah” dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
McDonald's adalah salah satu dari banyak waralaba Barat yang menjadi sasaran kampanye boikot atas dukungan mereka terhadap Pasukan Pendudukan Israel (IOF).
Daftar tersebut mencakup Burger King, KFC, dan Pizza Hut, serta merek seperti Coca-Cola Pepsi, Puma, Starbucks, dan Zara. Perusahaan-perusahaan ini telah menyatakan dukungan terbuka terhadap Israel atau memiliki hubungan finansial dengan Israel.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, IOF telah membunuh lebih dari 33.000 warga Palestina, dengan sebagian besar korban tercatat di kalangan anak-anak dan warga sipil. Perang tersebut memaksa lebih dari 90% penduduk Gaza mengungsi.
Laporan-laporan PBB mengkonfirmasi bahwa puluhan anak-anak sekarat karena kelaparan di Gaza, seiring dengan blokade Israel terhadap akses bantuan yang mendorong penduduk Palestina ke dalam kelaparan.(*)