Oleh: Sayid Fadhil Asqar
Godaan terbesar boikot itu, adalah karena boikot itu pada dasarnya pilihan pribadi. Apalagi ketika yang diboikot adalah produk yang jadi standar gaya hidup seleb. Pertanyaannya, kalian sadar enggak, yang membangun standarisasi life style dan dunia hiburan itu siapa? Ya mereka, para Zionis dan pendukung Israel.
Mereka paham, secara jumlah mereka kecil. Jadi cara mereka menjajah dunia adalah dengan menyusupi dan menguasai semua lini. Dari ekonomi, kesehatan, hukum sampai hiburan. Mereka ga banyak, tapi yang pegang kendali.
Kita banyak, tapi sibuk ribut satu sama lain. Yang diributin juga yang bukan masalah besar, bukan soal membangun kekuatan umat. Cuma hal receh yang ujung-ujungnya kepentingan kelompoknya.
Ini anak pejabat negara, promo atau bertanya-tanya? Entah. Tapi bagi saya pribadi, ketika dunia Islam yang sekarang lemah, sedang berjuang dengan susah payah memboikot produk pendukung Israel, ketika di tempat lain orang menolak makan coklat pendukung Zionis, ketika ada anak kecil nangis merasa bersalah gara-gara ga sengaja minum soda yang diboikot, ini malah pamer produk yg diboikot di depan Ka'bah, itu sangat tidak pantas. Bagi saya ini lebih melecehkan dibandingkan anak pejabat lain yang memilih buka jilbab (itu urusan pribadi dia sih, ga penting) dan diomongin karena dianggap bisa mempengaruhi followersnya.
Selemah-lemahnya, ini jadi reminder, pentingnya mendidik anak dan keluarga kita. Tentang agama kita dan tugas generasi untuk menjaganya. Kita ga bisa ngatur keluarga orang, tapi keluarga sendiri itu tugas utama kita. Kalau setiap keluarga semakin dekat dengan agama, maka mengubah sistem dan pola yang busuk pun lebih mungkin dikerjakan.
#reminder
#BoycottIsrealProducts
#SaveHumanity
#savepalestine