APA WARNA KULIT YESUS?

APA WARNA KULIT YESUS?

Perdebatan warna kulit Yesus kembali memanas pasca-Perayaan Paskah akhir Maret 2024 M di Amerika Serikat. Sebagian berpegang kepada sosok Yesus yang digambarkan film-film Hollywood, sebagiannya lagi berdasarkan pernyataan para arkeolog.

Menurut Hollywood, Yesus itu berkulit putih sebagaimana tokoh utama film Thor ataupun bule pirang gondrong lainnya. Sebaliknya, para arkeolog berpendapat, Yesus itu berkulit coklat sebagaimana Yahudi Timur Tengah umumnya.

Hollywood mendasarkannya pada lukisan Leonardo da Vinci. Adapun para arkeolog, mendasarkan pendapatnya pada lukisan bercorak Byzantium yang usianya lebih tua dari lukisan Da Vinci. Bibel sendiri tidak menyinggung warna kulit Yesus.

PANDANGAN ISLAM

Sebaliknya, dalam ajaran Islam, kaum Muslim diharamkan menggambar sosok Yesus Kristus alias Isa al-Masih putera Maryam dan sama sekali tidak ada perdebatan tentang warna kulitnya.

Bagi kaum Muslim, membahas warna kulit Yesus menjadi sesuatu yang sama sekali tidak esensial dan hanya buang waktu belaka. Karena tugas utama yang diberikan Allah kepada kaum Muslim adalah menjelaskan siapa Yesus sebenarnya. Benarkah ia salah satu dari tiga oknum Tuhan (trinitas) sebagaimana yang selama ini diyakini umat Kristen? Terlepas dari apa pun warna kulitnya.

Dalam ajaran Islam, dijelaskan secara gamblang bahwa Yesus hanyalah sebagai hamba dan utusan Tuhan, bukan salah satu dari tiga oknum Tuhan, karena Tuhan itu hanya satu: Allah saja. Tidak ada Tuhan selain Allah.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah an-Nisa' [4] ayat 171, yang artinya:

"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. 

Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. 

Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: '(Tuhan itu) tiga', berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. 

Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara."

Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya.

Depok, 28 Ramadhan 1445 H | 7 April 2024 M

Joko Prasetyo
(Jurnalis)

Baca juga :