Pusat Studi Survei Palestina - Ramallah menerbitkan hasil jajak pendapat (92) yang dilakukan di Tepi Barat, kamp pengungsian dan penduduk non-pengungsi di Deir al-Balah dan Rafah:
- 71% warga menyatakan kepuasannya terhadap keputusan Hamas dalam serangan 7 Oktober, dan 91% menyatakan bahwa Hamas tidak melakukan kekejaman dan kejahatan dalam serangan tersebut.
- 64% responden menegaskan bahwa Hamas akan memenangkan perang, sementara 60% penduduk percaya bahwa Hamas akan memerintah Gaza setelah perang, dan pilihan untuk mengembalikan kekuasaan ke pada otoritas Palestina Jalur Gaza hanya didukung oleh 9%.
- 60% masyarakat lebih memilih Hamas untuk memerintah Jalur Gaza, sementara 13% lebih memilih otoritas “tanpa Presiden Mahmud Abbas,” dan 11% lebih memilih otoritas yang dipimpin oleh “Abu Mazen.”
- 70% menyatakan penolakannya terhadap kehadiran pasukan Otoritas Palestina di Gaza, meskipun mereka ingin membantu pasukan keamanan Palestina.
- 73% menyatakan penolakan mereka terhadap rencana Amerika-Arab untuk mereformasi otoritas, kembali ke negosiasi, dan solusi dua negara.
- 70% percaya bahwa jika terjadi serangan di Rafah, para pengungsi tidak akan pergi ke Mesir, dan Mesir bukanlah tempat yang aman, dan persentase yang sama menyatakan keyakinan mereka bahwa tentara Mesir akan membunuh para pengungsi.
- 70% menyatakan kepuasannya terhadap gerakan Hamas, dan 61% menyatakan kepuasannya terhadap Yahya Sinwar, sementara hanya 14% menyatakan kepuasannya terhadap Abbas, dan 27% menyatakan kepuasannya terhadap gerakan Fatah.
- 84% menginginkan Mahmoud Abbas mengundurkan diri, dan 65% percaya bahwa Otoritas telah menjadi beban bagi rakyat Palestina.
- Jika Ismail Haniyeh dan Mahmoud Abbas mencalonkan diri sebagai presiden, Ismail Haniyeh akan mendapat 70%, sedangkan Mahmoud Abbas akan mendapat 22%.
- Jika pemilu legislatif diadakan, Hamas akan mendapat 47%, dan Fatah hanya akan mendapat 22%.
- 83% menyatakan kepuasannya terhadap Yaman (Hutsiyah), 56% terhadap Qatar, 48% terhadap Hizbullah, dan 12% terhadap Mesir.
(Sumber: Risalah Amar)