Terus terang saya tidak nyaman dengan pernyataan semacam yang di screenshot terlampir ini.
Kenapa…?
Dia mau sok pinter dan membuat orang-orang kegocek, karena yang dia maksud Nabi disini adalah Nabi Adam (Nabi yang pertama), jadi dia bukan sedang membicarakan Nabi Muhammad.
Iya memang benar bahwa istri dari nabī yang pertama (yaitu: Ādam عليه السلام) adalah Siti Hawā’, sedangkan Siti Ḳodījah رضي الله تعالى عنها adalah istri pertama dari nabī terakhir (yaitu: Muḥammad ﷺ).
Akan tetapi…
Postingan sok-sok berlogika begini adalah childish, dan menjadikan Salafuṣ-Ṣōlih itu ringan dan bahan candaan. Padahal, Salafuṣ-Ṣōliḥ adalah contoh kita dalam kehidupan, karena mereka sudah sukses menjalani kehidupan mereka dengan àmal-àmal mereka.
Sedangkan kita…?
هدانا الله و إياكم أجمعين
(Arsyad Syahrial)
