Musim Dingin Taliban
Setiap tahun ratusan orang tewas di Afghanistan akibat musim dingin.
Diantara korban terbanyak adalah para pecandu narkoba yang hidup di ruang terbuka ketika salju turun. Entah di bawah jembatan, pinggir jalan bahkan di dalam selokan air.
Sejak Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) berkuasa kembali 2021 lalu, pecandu langsung ditangani dengan tegas. Mereka diciduk untuk dimasukkan paksa ke panti rehabilitasi.
Yang melawan akan dihadiahi rotan atau popor AK. Kadang ungkapan kasih sayang harus ditunjukkan lewat sedikit benturan. Karena kalau mati sia-sia, mereka akan menjadi kawan Setan di neraka.
Ketika masuk musim dingin Januari 2022. Seizin Allah, nyaris ga ada berita pecandu yang mati konyol di selokan.
Dua tahun awal adalah tahun tersulit buat IIA. Anggaran tipis, ekonomi sulit, dimana sanksi Barat turun sana-sini.
Personilnya aja cuma dikasih uang makan, gaji ga ada yang cair. Cuma keikhlasan yang bisa bikin mereka bertahan menegakkan Islam.
Musim salju 2022 dan 2023 ratusan nyawa melayang di desa-desa pegunungan Afghanistan. IIA belum bisa berbuat banyak.
Sebetulnya musim salju maut ga cuma baru-baru ini ketika IIA berkuasa. Di masa rezim Republik, saat bantuan internasional melimpah, tiap tahun selalu jatuh korban. Karena pemerintah abai dan banyak korupsi bantuan.
Alhamdulillah hari-hari berat sedikit demi sedikit berlalu. Tahun ini IIA berhasil menggerakkan ekonomi negara, bahkan meneken kontrak tambang setara Rp 100 Triliun dengan Rusia dan China.
Untuk menghadapi salju, IIA melakukan jemput bola. Pasukannya dikirim ke gunung-gunung, dimana sering terjadi kematian massal akibat salju.
Bantuan pangan disiapkan ke dekat titik rawan. Sehingga orang yang kelaparan bisa langsung dijangkau.
Sejumlah buldozer yang mereka miliki pun dikerahkan untuk menembus jalur yang putus akibat lonsoran salju.
Allahu Akbar, upaya IIA sukses besar. Sebuah evakuasi berbahaya di gunung-gunung Nangarhar, ratusan nyawa warga desa diselamatkan. Ga jauh dari tempat kita bagi-bagi bantuan bulan lalu. (Fathi Nasrullah)