Mungkinkah Prabowo akan Mengingkari Jokowi?
Utas By @txtdrmasalalu
Kemenangan Prabowo memang sejatinya adalah kemenangan dinasti Jokowi. tanpa Jokowi, Prabowo mungkin akan kalah untuk kali ketiga.
Lantas setelah menang, mungkinkah Prabowo akan takluk begitu saja kepada Jokowi?
Rasanya tidak!
Dua kali kalah dalam Pemilu cukup menjadi pelajaran berharga untuk Prabowo. Ia tak bisa tanding dengan strategi lama. Konstituen yang membelanya juga kemungkinan akan membelot pada calon-calon baru.
Bisnisnya carut marut dan masuk kabinet bersama Jokowi dengan tingkat kepuasan publik yang besar menjadi pilihan yang menjanjikan. Prabowo meninggalkan pemilih lamanya untuk tidak lagi berseberangan dengan Jokowi.
Risiko ini sebanding atau mungkin lebih karena ia akan mendapat pundi dukungan baru dari sisi Jokowi. Ia tidak perlu khawatir, dan tidak perlu lagi menjual komoditas Islam dimana ia sebetulnya lebih nasionalis daripada Islamis.
Dampaknya memang siginifikan. Sangat signifikan. Pelan tapi pasti relawan dan elit pendukung Jokowi yg sebelumnya melawannya berbalik arah merapat. Budiman, PSI, Projo, sempalan PDIP yg mendukung Jokowi, bahkan koalisi besar didapat ketika ia didampingi langsung oleh puteranya Presiden.
Dukungan sebesar ini ia dapat tanpa perlu repot mengemas citra Islam seperti sebelumnya.
Konsultannya juga berhasil memberikan gaya baru meniru kampanye di Filipina menjadi seorang yang emosional namun positif (branding gemoy, penyuka kucing, dan pandai berjoget).
"New Prabowo" akhirnya tampil dipublik dengan lebih meyakinkan.
Lalu, bagaimana ia akan ingkar setelah mendapat dukungan yang begitu besar?
Salil Tripathi dalam tulisannya di Foreign Policy (FP) berjudul 'How Will Prabowo Lead Indonesia?', mengungkap sebuah potensi hubungan antara Prabowo dan Jokowi bisa putus di tengah jalan.
Tripathi mengatakan bahwa meski diuntungkan dengan dukungan Jokowi, saat ini Prabowo sudah menang dan tidak bergantung padanya lagi. Prabowo disebut dapat melanjutkan programnya sendiri tanpa intervensi.
Terpilihnya Prabowo setidaknya lewat hasil QC perlahan akan membuat kuasa Jokowi mulai pudar. Ketika tren kepuasan mulai menurun lewat isu pemilu dan kenaikan harga beras, di sanalah celah Prabowo keluar dari bayang-bayang Jokowi.
Jokowi masih mencari-cari kendaraan politik pascapemilu, sebab jembatannya ke PDIP sudah kadung dibakar. Sempat diisukan akan ke Gerindra atau PSI, kini Joko malah obok-obok Golkar.
Jokowi belum berhasil mengamankan satu partai pun ketika masih menjabat presiden, siapa bisa menjamin ia akan dapat partai ketika sudah tdk berkuasa? Apapun, presidennya adalah Prabowo.
Gimana Gibran? Kita semua tau posisi wapres cuman "sekadar ada". Lagi-lagi, presidennya tetap Prabowo.
Tanpa tunggangan politik, parlemen juga bisa saja membelot dari Joko. Gerindra jelas dipegang Prabowo, siapa berani jamin Golkar dan PAN akan lebih nurut Joko dibanding Prabowo? Paling tidak di 2 tahun pertama, Prabowo masih akan "Jokowi banget", setelahnya? Wallahualam.
👇
Mungkinkah Prabowo akn Mengingkari Jokowi?
— TXT Dari Masa Lalu (@txtdrmasalalu) March 6, 2024
Kemenangan Prabowo memang sejatinya adalah kemenangan dinasti Jokowi. tanpa Jokowi, Prabowo mungkin akan kalah untuk kali ketiga. Lantas setelah menang, mungkinkah Prabowo akan takluk begitu sj kpd Jokowi? Rasanya tidak!
Sebuah utas. pic.twitter.com/3W1lnCSipd