Kapal pertolongan pertama ke Gaza meninggalkan pelabuhan Siprus dalam proyek percontohan
Sebuah kapal yang mengangkut hampir 200 ton makanan ke Gaza meninggalkan pelabuhan di Siprus pada Selasa pagi (12/3/2024) dalam proyek percontohan untuk membuka jalur laut baru untuk memberikan bantuan kepada penduduk yang berada di ambang kelaparan.
Kapal amal Open Arms berlayar keluar dari pelabuhan Larnaca di Siprus, menarik tongkang berisi tepung, beras, dan protein.
Pelayaran sejauh 200 mil (320 km) melintasi Mediterania timur ke Gaza dengan tongkang derek yang berat bisa memakan waktu hingga 2 hari, kata para pejabat Siprus.
Misi tersebut, yang sebagian besar didanai oleh Uni Emirat Arab, diselenggarakan oleh badan amal World Central Kitchen (WCK) yang berbasis di AS, sementara badan amal Spanyol Proactiva Open Arms memasok kapal tersebut.
“Tujuan kami adalah membangun jalan raya maritim yang dipenuhi kapal dan tongkang yang berisi jutaan makanan yang terus menuju Gaza,” kata pendiri WCK Jose Andres dan CEO Erin Gore dalam sebuah pernyataan.
WCK mengatakan pihaknya memiliki 500 ton bantuan lagi di Siprus yang siap dikirim.
Badan amal tersebut bermaksud memberikan bantuan langsung ke Gaza, yang telah ditutup dari dunia luar sejak Israel memulai serangannya sebagai tanggapan atas serangan militan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Dengan kurangnya infrastruktur pelabuhan, WCK mengatakan pihaknya sedang membangun dermaga pendaratan di Gaza dengan material dari bangunan yang hancur dan puing-puing.
Ini adalah inisiatif terpisah dari rencana yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pekan lalu untuk membangun dermaga sementara di Gaza guna memfasilitasi pengiriman bantuan melalui laut.
Pembangunan dermaga "berjalan dengan baik", kata Andres dari WCK dalam sebuah postingan di X. "Kita mungkin gagal, tetapi kegagalan terbesar bukanlah usaha kita!" tulisnya, mengunggah gambar pekerjaan dengan buldoser yang tampaknya meratakan tanah di dekat laut.
Misi tersebut, jika berhasil, akan menandakan pelonggaran pertama blokade laut oleh Israel yang diberlakukan di Gaza sejak tahun 2007 setelah Hamas menguasai wilayah tersebut.
PBB telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan yang meluas di antara 2,3 juta warga Palestina di Gaza, lima bulan setelah perang terjadi.
Siprus mengatakan koridor maritimnya menawarkan solusi jalur cepat untuk menyalurkan bantuan jika diperlukan. Kargo akan menjalani pemeriksaan keamanan di Siprus oleh tim yang mencakup personel dari Israel, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk pemeriksaan pembongkaran untuk menghilangkan potensi penundaan pengiriman bantuan.
*World Central Kitchen (WCK) adalah organisasi non-pemerintah nirlaba yang bertujuan menyediakan makanan setelah terjadinya bencana alam. Didirikan pada tahun 2010 oleh chef José Andrés, organisasi ini menyiapkan makanan di Haiti setelah gempa bumi dahsyat yang terjadi.
Sejak didirikan, LSM ini telah menyediakan makanan di Republik Dominika, Nikaragua, Zambia, Peru, Kuba, Uganda, Bahama, Kamboja, Ukraina, dan Amerika Serikat.
-----------------
*CATATAN dari Aktivis Pro-Palestina Amar Ar-Risalah:
- Sebenarnya ini cuma pertunjukkan kemunafikan. Sebab, ratusan ribu ton bantuan menumpuk di Rafah (perbatasan Gaza-Mesir) dan jika masuk, Israel akan meledakkannya.
- Seakan-akan tak ada yang menolong, padahal, bantuan akan diledakkan jika menembus Gaza utara.
- Kini Amerika ingin tampil sebagai pahlawan. Sisanya, kita lihat nanti bagaimana rakyat Gaza. Mereka butuh bantuan itu, tapi bantuan ini juga sekaligus bisa menampilkan Israel dan Amerika sebagai malaikat.