Hutan IKN Direkam oleh NASA, Begini Perubahan Drastisnya
Hutan di Kalimantan Timur mengalami perubahan drastis semenjak proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dimulai. Perubahan drastis di hutan ini turut direkam oleh satelit NASA.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membagikan foto citra satelit yang menggambarkan perubahan kondisi hutan Kalimantan setelah proyek Ibu kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Dalam foto tersebut, NASA membandingkan kondisi hutan di Kaltim pada 26 April 2022 ketika pembangunan IKN belum dimulai. Dalam foto itu, terlihat hamparan hijau hutan di Kalimantan Timur sebelum proyek dimulai.
Sementara, foto lainnya yang diambil 19 Februari 2024 menunjukkan kondisi terbaru proyek pembangunan IKN. Pada foto ini, nampak tanah telah tersingkap untuk membangun infrastruktur jalan yang membelah hutan Kalimantan.
Mengutip laman resmi NASA, kedua foto tersebut diambil oleh OLI-2 (Operational Land Imager-2) pada Landsat 9 dan OLI pada Landsat 8.
Meskipun kawasan ini telah berubah secara substansial selama satu setengah tahun terakhir, IKN masih jauh dari selesai. Pembangunannya direncanakan rampung pada tahun 2045.
Kalimantan adalah pusat keanekaragaman hayati yang merupakan rumah bagi ekosistem yang kaya dan banyak spesies unik, yang dapat terancam oleh pembangunan baru, bahkan jika kota tersebut akhirnya berkelanjutan. Membangun kota menghasilkan emisi dan membutuhkan infrastruktur pendukung yang membentang di luar perbatasannya.
Kalimantan pernah dijuluki sebagai paru-paru dunia karena hutannya yang menopang kehidupan dunia.
Sejumlah pihak khawatir pembangunan IKN akan menimbulkan konflik masyarakat dan merusak alam.
Namun, Myrna Asnawati Safitri, deputi Otoritas Ibu Kota Nusantara untuk lingkungan dan sumber daya alam, menepis beberapa kekhawatiran tersebut. Ia mengatakan bahwa pembangunan tersebut tidak akan mengorbankan lingkungan.
ANDA PERCAYA KLAIM PEMERINTAH?
Pembangunan IKN dilihat dg satelit.
— Dokter Tifa (@DokterTifa) March 2, 2024
Warna coklat adl wilayah hutan yg botak, padahal pembangunan baru 10%.
Jadi warga Kalimantan, ucapkan selamat tinggal pada hutan Kalimantan.
Jangan lupa selfi sebanyak mungkin buat cerita anak cucu kalian kelak. pic.twitter.com/alFmbNezeG
Warga dunia juga kehilangan. Hutan Kalimantan itu salah satu paru-paru dunia.
— Edy Kurnianto (@EdyKurnianto) March 2, 2024
Dosa lingkungan tetap akan di hisab kelak, tunggu aja pengadilan Allaah..
— Inef (@inef83) March 2, 2024