Majalah TEMPO terbaru edisi Minggu (24/3/2024):
Kabinet Prabowo diperkirakan dipenuhi kader partai pendukung 02.
Opsi merombak nomenklatur kementerian dan memecahnya menjadi beberapa bagian masih terbuka. Seorang petinggi di partai koalisi Prabowo-Gibran mengatakan Prabowo tengah menimbang opsi menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40. Tujuannya adalah dapat menampung koalisi besar Prabowo.
Koalisi besar ini juga melibatkan partai-partai nonparlemen, seperti Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), bahkan partai yang tak lolos verifikasi, Partai Rakyat Adil Makmur atau Partai Prima.
Seorang petinggi Gerindra mengatakan perlakuan terhadap partai gurem itu sama dengan partai yang lolos ke Senayan, yaitu dihitung kontribusinya.
Lingkaran dekat Prabowo sudah berkomunikasi dengan petinggi partai-partai itu. Beberapa nama kader partai nonparlemen yang dianggap bisa masuk ke kabinet mulai beredar. Misalnya Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dan Wakil Ketua Umum Gelora Fahri Hamzah. Dari PSI ada nama Raja Juli Antoni, yang kini menjadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang.