[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan negaranya siap menjadi penjamin untuk mengakhiri konflik Hamas-Israel.
Dalam konferensi pers bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis (7/3/2024), ia mengatakan perdamaian yang adil dengan jaminan diperlukan, alih-alih upaya perdamaian verbal.
Erdogan juga menegaskan, satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi adalah berdirinya negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan terintegrasi secara geografis dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
----------------
PERNYATAAN ERDOGAN di akun IG-nya:
Saya sangat senang menjadi tuan rumah bagi Presiden Palestina, saudara lelaki saya tercinta Mahmoud Abbas, dan delegasinya di negara kami.
Kami akan terus membela perjuangan Palestina sekuat tenaga dan mendukung setiap upaya peningkatan keamanan dan kesejahteraan rakyat Palestina.
Saudara-saudara kita di Palestina sedang melalui salah satu periode tersulit dalam sejarah mereka. Kita telah menyaksikan salah satu barbarisme terbesar pada abad terakhir selama 151 hari.
Netanyahu dan pemerintahannya yang putus asa, dengan dukungan tak terbatas dari negara-negara Barat, melakukan genosida terang-terangan terhadap rakyat Palestina.
Alasan terbesar bagi sikap Israel yang manja dan melanggar hukum adalah dukungan yang diberikan negara-negara Barat kepada Israel atas dosa-dosanya dalam Holocaust.
Tentu saja, kurangnya persatuan di dunia Islam mempunyai andil besar dalam hal ini.
Satu-satunya cara menuju perdamaian permanen adalah pembentukan negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan terintegrasi secara geografis sesuai perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Adalah sia-sia, tidak berarti dan tidak ada gunanya bagi komunitas internasional untuk mencoba mengelola dampak dari pendudukan yang sedang berlangsung.
Kami menyampaikan pesan kami kepada otoritas terkait mengenai perlunya mencegah provokasi dalam rangka bulan Ramadhan mendatang.
Tuntutan politisi radikal Israel untuk membatasi masuknya umat Islam ke Haram Al-Sharif (Masjid Al Aqsa) adalah omong kosong belaka. Konsekuensi dari mengambil langkah seperti itu tentu akan sangat parah.
Kami juga mengikuti dengan cermat upaya untuk mencapai persatuan dan konsensus di antara saudara-saudara kami di Palestina.
Pada titik ini, salah satu jawaban terbaik terhadap penindasan Israel adalah dengan menjamin persatuan dan solidaritas di antara warga Palestina.
Netanyahu dan kaki tangan pembunuhannya pasti akan mempertanggungjawabkan setiap tetes darah yang mereka tumpahkan di hadapan hukum dan kesadaran sosial.
Sebagai Turki, kami akan terus berupaya mencapai hal ini dan mendorong semua upaya.