Di balik 9/11
Menara Kembar adalah gajah putih yang pemiliknya, Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey, ingin menghancurkannya selama bertahun-tahun tetapi tidak bisa melakukannya karena bangunan tersebut dipenuhi asbes yang memerlukan biaya jutaan dolar untuk menghilangkannya.
Masalah lainnya adalah bangunan tidak dilengkapi kabel WIFI dan tingkat hunian di bawah 50%. Mengapa ada orang yang mau menyewa properti sampah kuno ini?
Lalu....
Pada bulan Januari 2001, Silverstein mengajukan tawaran senilai $3,2 miliar untuk menyewa-beli kompleks World Trade Center. Tawaran Silverstein yang dinegosiasikan diselesaikan pada 24 Juli 2001, kurang dari 2 bulan sebelum 9/11. Otoritas Pelabuhan setuju untuk menyewakan menara kembar tersebut kepada Larry Silverstein dan dia setuju untuk membayar setara dengan $3,2 miliar selama 99 tahun ke depan. Ini adalah pertama kalinya dalam 31 tahun sejarah kompleks tersebut terjadi perubahan manajemen.
Perjanjian sewa berlaku untuk One, Two, Four, dan Five World Trade Center, dan ruang ritel seluas sekitar 425.000 kaki persegi. Silverstein hanya mengeluarkan $14 juta dari uangnya sendiri untuk mengamankan kesepakatan tersebut. Perjanjian tersebut memberi Silverstein, sebagai pemegang sewa, hak dan kewajiban untuk membangun kembali bangunan tersebut jika hancur.
Polis asuransi untuk gedung World Trade Center WTC 1.2, 4 dan 5 memiliki nilai nominal kolektif sebesar $3,55 miliar dan polis asuransi yang diambilnya mencakup perlindungan terhadap serangan teroris.
*Sumber 👇
The Twin Towers were white elephants that their owner, the Port Authority of New York and New Jersey, had wanted to demolish for years but could not as the buildings were loaded with asbestos that would have cost millions to remove.
— illuminatibot (@iluminatibot) March 27, 2024
Among other issues, the buildings were not… pic.twitter.com/2YB5KeR8y1