[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengakui langkah Ketumnya, Prabowo Subianto tidak terhenti pada Partai NasDem saja, tapi juga akan menggandeng Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung ke koalisi besar.
"Iya (PKS diajak gabung) juga dong. Lho PKS coba cek ke rekan-rekan PKS, apakah ada masalah dengan kami, dengan Gerindra dan Pak Prabowo, sepertinya tidak ada masalah," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2024).
Ia mengklaim Partai Gerindra adalah partai yang tak memiliki hambatan hubungan dengan parpol manapun. "Semua parpol adalah sahabat kami," sambungnya.
Terkait apakah ada pendekatan khusus atau tidak dalam merangkul PKS, dirinya tidak mau blak-blakan hanya menyebut sebagai anak bangsa harus bersatu. Ia pun memuji PKS sebagai partai yang rasional dan menghindari gimik belaka.
"PKS selama ini kan dalam mempraktikkan politik yang sangat elegan. Mereka di luar pemerintah betul, mengkritik betul, tetapi mereka tidak menyabotase kebijakan-kebijakan pemerintah," tegasnya.
Ia juga mengaku menghormati pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menyatakan sikap berada di oposisi. Gerindra optimistis hal itu belum jadi keputusan resmi PKS.
"Jadi kalau kata Pak Mardani beda, bedanya bukan substansi, pasti. Bedanya ya cover-cover-nya beda. Biasalah, namanya dinamika tentunya kita hormati," kata Habiburokhman.
Sebelumnya, terjadi pertemuan antara Prabowo dengan Surya Paloh dan jajaran DPP Partai NasDem di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024) lalu.
Prabowo pun tanpa ragu mengajak Surya Paloh untuk bergabung bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Merespons tawaran itu, Paloh mengaku masih melihat perkembangan ke depan terkait bergabungnya NasDem bersama kabinet Prabowo-Gibran.
Menurutnya kemungkinan NasDem bergabung ke KIM sebesar 50 persen. "Kita lihat perkembangan ke depan. Fifty fifty possibility ya," ucapnya.
(Sumber: Inilah)