[PORTAL-ISLAM.ID] PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.
“Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Anthony Cottan dari jabatannya selaku Direktur Utama Perseroan efektif terhitung sejak tanggal surat pengunduran dirinya,” tulis Sekretaris Perusahaan MAPB, Liryawati, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal 29 Februari 2024.
Surat bernomor L-010/CS/LW/MAPB/0224 itu ditujukan ke Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi.
Berdasarkan dokumen resmi perusahaan, pengunduran diri Anthony Cottan telah diajukan pada 27 Februari 2024. Emiten MAPB merupakan anak usaha dari Grup Mitra Adiperkasa (MAPI).
Di Indonesia, Starbucks menjadi salah satu perusahaan yang terkena dampak boikot perang Israel-Palestina. Hingga saat ini, gerakan memboikot produk Starbucks masih tetap disuarakan.
Menanggapi itu, Starbucks Indonesia menyatakan dukungannya kepada nilai kemanusiaan dalam situs resminya. "Posisi kami tetap tidak berubah. Starbucks menjunjung tinggi kemanusiaan. Kami mengutuk kekerasan, hilangnya nyawa orang yang tak berdosa, serta semua ujaran kebencian dan senjata," kata Starbucks dalam pernyataan resminya.
Starbucks Indonesia juga sempat membantah keterlibatan brand minuman kopi asal Amerika Serikat tersebut dalam memberikan dukungan finansial kepada Israel. Berita yang beredar di media sosial tersebut menurut mereka tidak benar.
"Meskipun pernyataan yang tidak benar tersebar melalui media sosial, kami tidak memiliki agenda politik. Kami tidak menggunakan keuntungan kami untuk mendanai operasi pemerintah atau militer di mana pun–dan tidak pernah melakukannya," tuturnya.
Sebelumnya, Starbucks menjadi salah satu merek yang paling kena dampak kampanye boikot produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel. Di Indonesia, sejumlah gerai Starbucks yang sering menjadi tempat berkumpul atau bekerja itu terlihat lebih sepi daripada sebelum konflik Israel-Palestina.
Penurunan pengunjung ini semakin terasa setelah beberapa bulan kampanye boikot ini berjalan. Anthony McEvoy, Pimpinan PT Sari Cofee Indonesia, perusahaan pemegang lisensi Starbucks di Indonesia, mengatakan bahwa jumlah pengunjung toko mereka lebih sedikit di sejumlah daerah.
“Dampak langsung ke toko sangat jelas, pengunjung di toko kami lebih sedikit. Orang-orang merasa perlu menjauh, karena entah mereka merasakan tekanan sosial atau tekanan lainnya,” kata Anthony.
Namun, dampak yang terjadi berbeda-beda di setiap daerah. Hanya saja dia memperkirakan penurunan bisnis akibat aksi boikot ini rata-rata mencapai 30 persen.
Dampak ini tidak hanya dirasakan langsung oleh perusahaan, tetapi juga mitra. “Anda tahu, kami memiliki 6.000 mitra di Indonesia, dan mereka terkena dampaknya setiap hari dan kami perlu melindungi mereka,” kata McEvoy yang mengaku satu-satunya bule di Starbucks Indonesia. Kata dia, itu belum termasuk 50 ribu petani kopi di Indonesia yang produknya dibeli Starbucks untuk diekspor. (Kumparan/TEMPO)
Tetap lanjutkan boikot! pic.twitter.com/qsKJ3XpMja
— Azzam Mujahid Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) March 5, 2024
Keterangan Mbak ini cukup mewakili.
— Mas P1yu🍉 (@Piyusaja2) March 3, 2024
Banyak org yg belum paham bgmn merk waralaba asal AS kok bisa dianggap mendukung Israel.
Jawabnya, bukan dukungan langsung, tp krn mrk bayar pajak ke AS, sementara AS adalah penyumbang terbesar untuk Israel.#BoycottIsrael pic.twitter.com/E43yraxCXh