Bahkan Nabi Yusuf bisa memberi solusi dan jalan keluar atas musibah yang belum terjadi.
Kisah Nabi Yusuf bisa terjadi begitu indah ya karena banyak faktor. Tidak cuma karena Nabi Yusuf adalah seorang nabi. Iya, seorang nabi pasti linuwih, bisa mengupayakan sesuatu, dan lain sebagainya. Tetapi faktor rendah hati pemimpin Mesir pada waktu itu juga sangat berpengaruh.
Masyarakatnya juga siap. Elit-elitnya juga siap.
Takdir dari Allah memang tidak bisa diubah, tapi efeknya itu masih bisa diminimalisir. Bencana dahsyat tetap terjadi, tapi negara siap, tapi masyarakat tetap hidup layak, tapi elit-elitnya tetap kaya.
Kadang saya kalau flashback kisah nyata Nabi Yusuf itu ada rasa harunya. Alhamdulillaaah... Untuuung... Saya sangat kasihan bila Nabi Yusuf hidup di era Indonesia.
Yang terjadi malah Nabi Yusuf bakal difitnah habis-habisan. Dicaci maki kalau mengeluarkan kemampuannya. Dituduh anti Indonesia Maju. Dituduh menyebarkan hoax. Dituduh tidak ingin melihat Indonesia Emas.
Sosok "Nabi Yusuf" baru sedikit dianggap ketika keadaan sudah ekstrim, atau ketika bencana yang diramalkan sudah terjadi, atau sejenisnya. Itupun bukan ditawari jabatan apapun yang bersifat teknis.
Melainkan hanya dimintai tolong untuk jadi tukang doa.
Minta didoakan supaya keadaan jadi tidak lebih buruk lagi. Cuma sebatas itu. Cuma sekedar pelengkap derita.
Sungguh membagongkan emang.
Maka dari itu, di era sekarang saya bisa memaklumi kalau ada orang yang bisa dapat informasi atau dapat "vision" tentang tahun 2024, 2025, 2026 sekalipun, ia lebih pilih menyimpan untuk dirinya sendiri. Lebih pilih ikhtiar untuk mengamankan dirinya sendiri, keluarganya sendiri, dan sedikit orang yang mencintainya.
(Doni Febriando)
