8 Milenial PKS Yang Lolos Jadi Anggota DPR RI 2024-2029
1. H. Rahmat Saleh, S.Farm., M.I.P.
H. Rahmat Saleh adalah mubalig dan politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia menjabat sebagai anggota DPRD Sumatera Barat dua periode yakni 2014–2019 dan 2019–2024. Dalam struktur partai, ia menjabat sebagai Sekretaris Umum Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Sumatera Barat periode 2020–2025.
Lolos ke Senayan dari Dapil Sumbar I, yang meliputi 7 kabupaten dan 4 kota, Kabupaten Dharmasraya, Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, Padang, Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, dan Kota Solok.
2. Habib Idrus Salim Aljufri, Lc, MBA
Habib Idrus Salim Aljufri lolos ke Senayan di Pemilu 2024 dari Dapil Banten 3, yang meliputi: Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Ayah dari Habib Idrus adalah Habib Dr Salim Segaf Aljufri saat ini sebagai Ketua Majelis Syura PKS.
Kakeknya adalah salah seorang pejuang di Provinsi Sulawesi Tengah dalam bidang pendidikan Agama Islam bernama lengkap Al-Habib Salim bin Idrus Aljufri atau lebih dikenal dengan julukan “Guru Tua”.
Habib Idrus Salim Aljufri adalah Ketua Umum Himpunan Dai Muda Indonesia.
Habib Idrus mengenyam pendidikan di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia tahun 2010 dan International Islamic University Malaysia, Islamic Banking and finance pada tahun 2012.
Dia juga diberi amanah sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah ZIS Indosat.
Ia tercatat memulai karir sejak tahun 2013 hingga 2016 di Bank Mandiri Syariah. Idrus juga menjadi dosen di Insitut PTIQ dan Ma’had Aly Annu’aimy sejak 2019 hingga saat ini.
Idrus tak hanya lihai di dunia dakwah, bapak tiga anak ini juga menggeluti dunia usaha, dia tercatat sebagai Director of Supra Bandar International pada April 2017 hingga tahun 2020, lalu sebagai President Director of PT Sinar Kuarsa Utama dari April 2018 sampai tahun 2020.
Berikutnya, Idrus juga tercatat sebagai Director at PT JOE (Jakarta Oses Energi) November 2021 hingga sekarang.
Pria yang gemar berdakwah di media sosial ini juga mengelola sejumlah yayasan, diantaranya sebagai Ketua Yayasan Al-Amanah (Untuk penghafal Alquran) dan Ketua Yayasan Syajarah Mubarokah.
3. Muhammad Kholid
Muhammad Kholid adalah Juru Bicara (Jubir) Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Tenaga Ahli Komisi XI DPR RI (2011 - 2013).
Muhammad Kholid lahir di Jember pada 26 Maret 1986.
Ia mengenyam pendidikan S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI).
Kholid lalu melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di kampus yang sama.
Kholid lolos menjadi Anggota DPR RI di Pemilu 2024 dari daerah pemilihan Jawa Barat 6 yang meliputi Kota Depok dan Kota Bekasi.
4. dr. Gamal Albinsaid
dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed, seorang dokter, inovator kesehatan, wirausaha sosial, yang juga inspirator kebanggaan Indonesia.
Dilahirkan 8 September 1989. Dokter muda ini sudah mendulang banyak prestasi sejak usia belia. Di masa kuliahnya Gamal Albinsaid telah meraih 12 penghargaan Ilmiah dari berbagai universitas ternama di Indonesia.
5. Hj. Metri Citra Wardani, SH
Meitri maju Caleg DPR RI melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Dapil VIII Jatim meliputi Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, serta Kota dan Kabupaten Madiun.
Ia merupakan anak seorang pengusaha sukses H. Tulus Widodo yang saat ini telah memiliki 21 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Namun, alih alih menjadi penerus perusahaan milik sang ayah, Meitri justru memilih untuk terus menjadi wakil aspirasi rakyat, yaitu pada kursi DPR RI.
Lulusan FH Ubaya ini ingin meneruskan perjuangan sebelumnya, setelah menjadi anggota legislatif DPRD Kabupaten Karawang.
“Bisnis itu adalah perjuangan papa saya, dan saya ingin memperjuangkan cita-cita dan impian saya sendiri, dapat memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat luas melalui jalur yang saya pilih dan cintai, ketika saya cinta saya yakin saya bisa lebih maksimal,” ungkap wanita kelahiran Karawang pada 3 Mei 1994.
6. Hj Meity Rahmatia
Meity lolos ke Senayan dari Dapil Sulsel I yang meliputi Kepulauan Selayar, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa dan Makassar.
Beliau adalah Politisi Paling Kaya di DPRD Sulsel.
Srikandi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu tercatat jadi politisi paling kaya di DPRD Sulsel periode 2019-2024.
Meity Rahmatia mempunyai harta kekayaan mencapai Rp53 miliar.
Kekayaan senilai Rp53 miliar menjadikan Meity Rahmatia legislator paling kaya di DPRD Sulsel.
Kekayan Meity Rahmatia mengalahkan 84 anggota DPRD Sulsel lainnya.
Selain sebagai politisi, Meity Rahmatia rupanya menekuni profesi pengusaha.
Meity Rahmatia adalah pengusaha travel.
Meity Rahmatia adalah pemilik Travel PT Meida Wisata & Direktur PT Timoho Agung Wisata.
Bisnis milik Meity Rahmatia ini beralamat Jl AP Pettarani Ruko Zamrud Makassar.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per tahun 2021, Meity Rahmatia memiliki kekayaan senilai Rp53 miliar.
Harta kekayaan Meity Rahmatia bahkan jauh melebihi Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Andi Sudirman Sulaiman hanya memilik harta kekayaan senilai Rp7,6 miliar.
Harta yang dimiliki Meity Rahmatia dilaporkan melalui e-Lhkpn, merupakan yang terbanyak dari seluruh anggota DPRD Sulsel
7. Ismail
Politisi muda PKS Sulsel, Ismail Bachtiar membuktikan diri berhasil lolos ke DPR RI pada Pileg 2024. Ia mampu menjadi pemenang dari 9 Caleg di Dapil Sulsel 2 yang meliputi Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Soppeng, Wajo, Bone, Sinjai, Bulukumba dan Kota Parepare.
Menariknya, Ismail berhasil lolos ke Senayan tanpa alat peraga kampanye (APK) seperti baliho dan billboard di jalan-jalan.
“Betul, memang kami tidak menggunakan baliho dan billboard. Karena memang saya sudah sampakan ke tim saya, bahwa kita tidak menggunakan cara-cara konvensional,” kata Ismail saat dihubungi Sindo Makassar pada Rabu, 21 Februari 2024.
Duduk sebagai legislator, tanpa memasang APK di jalan bukan pertama kali bagi Ismail. Pada Pileg 2019 lalu, Ismail juga mampu melenggang ke DPRD Sulsel lewat Dapil Sulsel 7 meliputi Kabupaten Bone.
“Memang cara-cara konvensional seperti pasang baliho dan billboard di jalan-jalan itu sah-sah saja. Tapi biayanya itu bisa mencapai miliaran, sementara kita ini caleg pas-pasan. Keuangan kita memang pas-pas untuk pemenangan,” ujarnya.
Makanya Ismail memilih media sosial untuk berkampanye. Semua platform medsos ia sasar untuk mendongkrak suara, ketimbang memasang APK di jalan.
“Makanya kami fokus pada kampanye di semua sosial media , mulai dari FB, Tiktok, Instagram, WA hingga Twitter (sekarang X) kami gunakan semua,” tutur Ismail.
“Kami bikin konten edukasi seperti bagi warga untuk jangan sembarang menyerahankan data diri seperti KTP dengan iming-iming bantuan, konten itu salah satu yang banyak penontonnya. Dan terbukti kampanye di media sosial bisa mengangkat suara kita,” sambung Ismail.
Tak kalah menarik, Ismail yang baru satu periode di DPRD Sulsel, sudah berani naik kelas ke DPR RI. Ia juga mampu menumbangkan petahana Caleg DPR RI dari PKS Dapil Sulsel 2, Andi Akmal Pasluddin.
Ismail menyampaikan bahwa torehan ini berkat kerja keras timnya dan seluruh pihak yang membantunya memenangkan pertarungan pada Pemilu 2024.
"Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Dapil Sulsel 2 yang ada di 9 kabupaten dan kota. Insya Allah amanah ini akan saya emban agar harapan perbaikan dan perubahan bisa kita laksanakan," beber Ismail.
8. Izzuddin AlQassam Kasuba
Izzuddin AlQassam Kasuba lolos ke Senayan dari Dapil Maluku Utara.
Izzuddin AlQassam Kasuba adalah anak dari Muhammad Kasuba, Bupati Halmahera Selatan 2 periode yakni 2005–2010 dan 2010–2015.
Bagi PKS, lolosnya Izzuddin AlQassam Kasuba merupakan capaian target partai merebut kembali kursi PKS DPR RI yang hilang dalam 2 kali pemilu.
Bagi Izzuddin Alqasam Kasuba, hasil ini adalah buah kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas yang dibangun selama setahun terakhir.
Bagi kaum Gen Z, terpilihnya Alqasam menandai spirit baru perpolitikan kaum Gen Z khususnya dan kaum muda pada umumnya bahwa kami juga busa bersaing dalam blantika perpolitikan nasional.
Bagi rakyat Malut, terilihnya Alqasam bakal memberikan warna baru lembaga perwakilan DPR RI.