Thailand memang BEDA... Jika di Indonesia biasanya kita melihat hamparan tanah berlubang bekas tambang, di Thailand sepanjang mata memandang hanya hamparan sawah saja yang terlihat...

Oleh: Al Fatin

Akhir tahun kemarin, salah satu sahabat saya dan keluarganya memutuskan berlibur ke Thailand.

Ketika hendak landing, udah jadi kebiasaan kita menengok landscape daratan di bawah sana..

Jika di Indonesia biasanya kita melihat hamparan tanah berlubang bekas tambang, atau lahan-lahan terbuka karena illegal logging, nah di Thailand, BERBEDA.

Sepanjang mata memandang, hanya hamparan sawah saja yang terlihat.

Tidak ada bekas tambang
Tidak ada lahan gundul

Ini kita lagi bicarain Bangkok loh, ya..

Ibukota negara Thailand. 

Tapi sawah pun mendominasi wilayah sekitar Bangkok. 
Luas Thailand itu hanya sekitar 513 km2, dengan jumlah penduduk 75 juta orang.

Tapi mereka bisa swasembada beras, bahkan dijuluki sebagai Lumbung Padi Asia Tenggara, karena menjadi negara pengekspor beras terbanyak di wilayah Selatan Selatan.

Kenapa mereka bisa jadi negara pengekspor beras, padahal luasnya hanya 1/4 Indonesia?

Padahal kalau masalah iklim, Thailand menghadapi permasalahan El Nino dan La Nina juga, seperti Indonesia. Bahkan karena letaknya yang agak dekat ke subtropis, membuat Thailand sering terkena angin Muson, yang membuat cuaca lebih anomali.

Tapi mereka bisa ekspor beras.

Ada apa dengan Thailand ??

Kembali ke cerita teman saya tadi.... 

Di Bangkok, dia menemukan fakta bahwa varietas hasil tanaman disana sangat unggul.

Ukuran buahnya gede, mulus, dan nyaris tanpa cacat. 

Orang Thailand sangat suka nyemil buah, dan makan dengan ketan. 

Jadi jangan heran, disana martabak isinya pisang. Makan ketan, lauknya mangga. Pesan ice cream, topingnya buah.

Thailand sangat mencintai petani mereka.

✅Tim riset mereka tidak berhenti untuk menemukan jenis varietas unggul baru, yang bisa membuat hasil pertanian lebih banyak dengan waktu panen yang lebih cepat

✅Subdisi pupuk dan obat hama besar-besaran

✅ Pembangunan irigasi dan bendungan dimana-mana untuk menjamin ketersediaan air untuk pertanian sepanjang tahun

✅ Budaya pertanian dijadikan warisan budaya. Ditanamkan kebanggaan sebagai petani. 

Kamu petani? Kamu keren !!

Hasil pertaniannya menjanjikan, sehingga anak-anak muda merekapun banyak yang meneruskan usaha pertanian orangtuanya. 

Jadi, Thailand bisa jadi pengekspor beras itu bukan karena kebetulan

Ada peran besar pemerintah yang membuat berbagai kebijakan yang pro pertanian. 

Mereka tahu keunggulan mereka dimana, dan itulah yang kemudian dibangun besar-besaran.

Kalau Indonesia mau mengikuti jejak Thailand, dengan mengandalkan kebijakan yang diterapkan hari ini,

🔴Pupuk mahal
🔴Obat hama mahal
🔴Irigasi Senin Kamis
🔴Tengkulak merajalela

MIMPI, Wal !!!

Polandia yang bukan penghasil beras saja, bisa didapati beras premium harga Rp 3.900/kg. 
Indonesia?

Beras kutuan aja harganya 16.000/kg

Haraaat nya !!!

Baca juga :