[PORTAL-ISLAM.ID] Akun twitter dhanti @dhntfr bercerita ketika KKN di Merauke Papua di daerah miskin.
"Aku dulu KKN di Merauke. Betul kami tinggal di kawasan yg beberapa orangnya masih kesulitan utk makan sehari-hari.
Kami tidak bagi-bagi sembako, atau makan gratis. Bahkan kami kompak utk tidak melakukan itu apalagi secara rutin. Sesekali boleh.
Kenapa?
Kami ingin sesuatu yang sustain (berkelanjutan).
Memberikan makanan akan menumbuhkan mindset (pola pikir) bahwa semua bisa didapat secara mudah & instan."
dhanti dkk membuat program pemberdayaan masyarakat yang hasilnya sangat dirasakan masyarakat setempat.
"Jadi menurutku kalau ada otoritas yg punya wewenang & budget besar utk mengatasi kelaparan, tapi malah membuat program “makanan gratis & bergizi untuk anak sekolah”
itu bikin aku sedih sih," kata dhanti, karena itu tidak mengatasi masalah yang dibutuhkan masyarakat.
dhanti lalu membuat survei/polling di twitter:
"Coba deh sekarang kita bayangin, kalo ada orang tua nyekolahin anak, dan mereka struggling (kesusahan) buat makan sehari2, kira-kira, apa yang paling mereka harapkan buat anaknya? Makan siang gratis atau Dapet beasiswa?"
Hasilnya: 95% memilih beasiswa, hanya 5% yang pilih makan siang gratis.
*SELENGKAPNYA THREAD YANG LAYAK DIBACA 👇
Aku dulu KKN di Merauke. Betul kami tinggal di kawasan yg beberapa orangnya masih kesulitan utk makan sehari-hari.
— dhanti (@dhntfr) February 7, 2024
Tebak timku bikin program apa sampe mamaku (induk semang) desember kemarin ngechat ini? pic.twitter.com/B9j52vrCkR
Hahah, gini kak bacanya: pic.twitter.com/0tDtPBgqSx
— dhanti (@dhntfr) February 8, 2024