Ketika Muhammad ibn Syihab az-Zuhri datang menemui 'Abdul Malik ibn Marwan (Khalifah Bani Umayyah ketika itu), maka Khalifah 'Abdul Malik bertanya kepada az-Zuhri siapakah pemegang tampuk keagamaan di masing-masing negeri, lalu az-Zuhri menjawab yang intinya:
1. Mekkah dipegang oleh 'Atha ibn Abi Rabbah sedang dia mantan budak.
2. Yaman dipegang oleh Thawus ibn Kaisan sedang dia mantan budak.
3. Mesir dipegang Yazid ibn Habib sedang dia mantan budak.
4. Syam dipegang Makhul sedang dia mantan budak.
5. Jazirah dipegang Maimun ibn Mihran sedang dia mantan budak.
6. Khurasan dipegang adh-Dhahak ibn Muzahim sedang dia mantan budak.
7. Bashrah dipegang al-Hasan al-Bashri sedang dia mantan budak.
8. Kufah dipegang Ibrahim ibn an-Nakha'i sedang dia adalah seorang Arab dan tidak pernah menjadi budak.
Ketika az-Zuhri ditanya 'Abdul Malik dengan apa mereka memimpin, maka az-Zuhri berkata:
بالديانة والرواية
"Dengan ilmu agama dan riwayat".
Dan berkata:
إن أهل الديانة والرواية لينبغي أن يسودوا
"Sesungguhnya ahli agama dan riwayat benar-benar sangat layak memimpin".
'Abdul Malik pun kaget ketika dia mendapati bahwa banyak negeri-negeri dipimpin oleh mantan budak dan berkata:
ويلك يا زهري
"Celakalah engkau wahai Zuhri".
Dan berkata:
والله لتسودن الموالي على العرب في هذا البلد حتى يخطب لها على المنابر والعرب تحتها
"Demi Allah, mantan budak benar-benar memimpin atas bangsa Arab di negeri ini sampai mereka berbicara diatas mimbar sedang bangsa Arab berada dibawahnya".
Lalu az-Zuhri berkata:
يا أمير المؤمنين إنما هو دين من حفظه ساد ومن ضيعه سقط
"Wahai Amirul Mu'minin, sesungguhnya ini adalah din/agama, barangsiapa yang menjaganya maka dialah yang layak memimpin dan barangsiapa yang menyia-nyiakannya maka gugurlah dia dari kepemimpinan".
Sumber: Fathul Majid hal 387-388.
(Abu Bakr Al-Banjari)