SEORANG MUSLIM TIDAK AKAN PERNAH KECEWA
Khalifah Umar Bin Khaththab Radhiallahu'anhu pernah ditanya seorang sahabat..
"Andai kau bisa kembali ke masa lalu, apa yang hendak ingin kau perbaiki untuk kehidupanmu??"
Beliau menjawab..
"Aku tidak mau melakukannya. Sebab aku tidak tahu apa-apa yang terbaik untuk diriku sendiri."
Itulah seorang muslim..
Dia menyerahkan segala hal dalam hidupnya sesuai pilihannya Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Sebab itu yang pasti terbaik.
Kalau Alloh sudah tetapkan?? Terima.
Dia menjalani apa yang Alloh Ta’ala pilihkan bagi hidupnya.
Dan pilihannya Alloh terkadang tidak selalu menyenangkan bagi sebagian orang.
Jika pun kemudian rasanya berat dan nampak buruk untuk kita. Di situ masih ada potensi pahala kesabaran dan pahala ridho yang mengantarkan pada kebaikan di akhirat asal sabar melaluinya.
Seorang muslim tidak akan kecewa dengan apa-apa yang terjadi selama itu terjadinya di dunia.
Yang semuanya masih mungkin berubah, dinamis.. bahkan tak jarang terjadi "Plot Twist" kalau kata anak-anak sekarang.
"Halah.. cuma di dunia ini."
"slow aja bos. Perkara dunia."
"Santai aja. Dunia memang begitu."
"Kalem, masih di dunia."
Nabi Nuh terpisah dari istri dan anaknya.
Nabi Yunus pernah dipenjara.
Nabi Ayyub pernah sakit.
Nabi Zakariya lama tak memiliki keturunan.
Nabi Yaqub sempat buta.
Tidak ada satupun dari para Nabi yang kecewa kepada Alloh karena mereka semua tahu.. pilihan dan takdir Alloh pasti baik.
Dan itu hanya bagian dari cerita dunia yang singkat saja.
Di mata seorang muslim, tidak ada hari yang buruk. Tidak ada hal yang mengecewakan.
Ia sadar betul bahwa tugasnya ikhtiar maksimal. Lalu tawakal atas takdir putusan Alloh dan menjalaninya dengan ridho agar Alloh ridho pula pada dirinya.
Mungkin memang Alloh masih menghendaki kita ada di barisan yang terus berjuang. Agar terus mau melangitkan doa. Serta tidak jatuh dalam kesombongan.
"Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)
Salam,
(Andre Raditya)