[PORTAL-ISLAM.ID] WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden akhirnya mengecam serangan Israel ke Jalur Gaza. Ia menyatakan bahwa respons militer Israel di Gaza berlebihan.
“Saya berpandangan, seperti yang Anda tahu, tindakan respons di Jalur Gaza sudah berlebihan,” kata Biden dalam konpers di Gedung Putih, Kamis, 8 Februari 2024.
Biden mengatakan ia sedang mencari jeda berkelanjutan dalam pertempuran untuk membantu warga sipil Palestina yang sakit.
“Saya berusaha sangat keras sekarang untuk menangani gencatan senjata penyanderaan ini,” kata Biden. “Ada banyak orang tidak bersalah yang kelaparan, banyak orang tidak bersalah yang berada dalam kesulitan dan sekarat, dan ini harus dihentikan.”
Pernyataan tersebut, yang merupakan salah satu kritik Biden yang paling tajam terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Kritik itu muncul ketika presiden dari Partai Demokrat tersebut mendapat tekanan dalam negeri yang semakin meningkat untuk menekan Israel agar berhenti berperang.
Berikut poin-poin pernyataan Biden tentang Israel dan Gaza:
Biden: “Kami berusaha keras terkait perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel.”
Biden: “Saya melakukan kontak dengan Qatar untuk memasukkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.”
Biden: “Masyarakat di Gaza sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.”
Biden: “Saya tidak memiliki bukti bahwa Hamas menginginkan serangan 7 Oktober, mengganggu normalisasi antara Saudi dan Israel.”
Biden: “Saya berbicara dengan Netanyahu dan saya mendesak dengan keras dan tegas agar bantuan kemanusiaan dapat dikirimkan ke Gaza.”
Biden: “Ada banyak orang tak berdosa yang kelaparan atau meninggal di Gaza.”
Biden: “Kelaparan masyarakat di Gaza harus dihentikan.”
Biden: “Saya telah bekerja tanpa lelah untuk mencapai kesepakatan antara Hamas dan Israel.”
Biden: “Kami mendorong perempuan dan anak-anak di Gaza agar mereka dapat menerima bantuan kemanusiaan, karena mereka sangat membutuhkannya.”
Biden: “Respon Israel terhadap Gaza sangat berlebihan.”
Biden: “Saya berpendapat bahwa respon (serangan) Israel terhadap Gaza telah melampaui batas.”
Biden: “Presiden Sisi (presiden Mesir) awalnya tidak ingin membuka gerbang penyeberangan Rafah agar bantuan masuk ke Gaza, jadi saya berbicara dengannya dan meyakinkan dia untuk membukanya.”