[PORTAL-ISLAM.ID] SURABAYA - Barisan Ansor alias Banser Nahdatul Ulama (NU) membubarkan secara paksa pengajian yang diisi oleh Ustadz Syafiq Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Surabaya, Kamis malam (22/2/2024).
Lewat video yang beredar di media sosial, jamaah yang telah memadati masjid untuk mendengar kajian sunnah Ustadz Syafiq, diobrak abrik oleh beberapa orang yang masuk dengan pakaian loreng banser.
Salah seorang nampak terlihat mengamuk sambil menunjuk-nunjuk ke arah jamaah dan meminta kajian dibubarkan.
Demi menjaga situasi tetap kondusif, kajian tersebut terpaksa dibubarkan. Atas peristiwa tersebut, Ustadz Syafiq lantas meminta maaf kepada jamaahnya.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, jemaah rahimakumullah buat teman-teman yang udah di Masjid Salam. Ana berangkat tadi jam 1 udah nyampek sebelum maghrib dengan harapan bisa isi kajian. Tapi ternyata takdir Allah berkata lain. Maka ana mohon maaf atas ketidaknyamanan ini buat teman-teman semuanya," ujar sang Ustad saat hendak meninggalkan lokasi kajian seperti diunggah di akun IG @syafiqrizabasalamah_official, dikutip pada Jumat 23 Februari 2024.
"Tapi yang jelas langkah antum ke rumah Allah capek, lelah, dan detik-detik yang antum luangkan untuk hadir di kajian itu akan ditulis pahala buat antum InsyaAllah. Dan semoga diangkat derajat antum dan diantarkan ke surga Allah. InsyaAllah kita bertemu di lain waktu dan semangat Ya Ramadhan udah deket semoga Allah menyampaikan kita ke bulan Ramadhan dan semoga Allah berikan hidayah kepada teman-teman kita yang masih mungkin belum paham. Berbaik sangka kepada mereka," imbuhnya.
Sementara itu, GP Ansor menjelaskan, alasan membubarkan kajian ustad Syafiq karena pemahamannya yang disebut radikal.
----------------
Penulis novel terkenal, Tere Liye, di akun facebooknya pagi ini menulis dengan judul "Jangan-jangan kamu yang tidak paham arti toleransi".
Walaupun tidak menyebut nama dan peristiwa, diduga tulisan Tere Liye ini merespons kejadian pembubaran pengajian Ustadz Syafiq oleh Banser karena dituduh radikal bla bla bla.
"Beda agama saja kamu bisa toleran, kenapa dgn saudara sendiri, nggak bisa?" tulis Tere Liye.
"Itu tuh saudara seagama kita. Mereka bukan ISRAEL LAKNATULLAH!" kata Tere Liye, yang terlihat sangat geram.
Berikut tulisan lengkap Tere Liye:
Jangan-jangan kamu yang tidak paham arti toleransi
Semua agama itu pasti mengklaim agamanya paling benar. Titik. Final. Tidak ada agama yang menulis di kitab sucinya: 'Inilah petunjuk yang meragukan; boleh jadi benar, boleh jadi tipu'.
Lantas, semua agama, juga akan bilang, pemeluk agama lain dalam posisi salah. Sesat. Kafir. Domba2 sesat. Apapun istilahnya.
Paham tidak?
Nah, lantas, semua agama juga akan melengkapi dengan petunjuk: toleransi. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.
Biarkan. Itulah arti dasar kata toleransi. Kamu biarkan orang lain meyakini agamanya masing-masing, kamu biarkan orang lain mengklaim dia paling benar (dan juga bilang orang lain sesat, salah). Sepanjang, catat baik-baik, orang lain itu tidak mengajak perang. Semakin paham seseorang atas agamanya sendiri, maka dia akan semakin dewasa, matang. Tidak BAPERAN! Hanya orang-orang dangkal ilmu, dangkal pemahaman saja, yg dikit-dikit baperan, tersinggung dgn klaim agama lain.
Paham?
Nah, yg kamu boleh jadi luput, toleransi itu juga dibutuhkan dalam internal setiap agama. Kenapa? Karena pemeluk satu agama, tidak otomatis akan sama semua keyakinannya. Ada kelompok-kelompok. Entah itu mazhabnya, entah itu organisasinya, entah itu gerakannya, aktivisnya.
Lagi-lagi, dalam kelompok-kelompok ini, juga akan muncul keyakinan masing-masing, alasan, argumen, dalil masing-masing. Dan lagi-lagi, mereka akan bilang: kelompok lain salah, sesat, dan semua istilah lain. Namanya juga keyakinan.
Kamu harus baper dgn beginian? Noooo! Biarkan saja. Sepanjang tidak ngajak perang; selow. Justeru saat inilah toleransi sangat dibutuhkan. Karena, duh, itu tuh masih satu agama dengan kamu! Lah, dgn beda agama saja kamu bisa toleran, kenapa dgn saudara sendiri, nggak bisa?
Tapi tapi tapi kan dia provokator, bisa membahayakan NKRI, radikal, taliban. Ayolah my friend, cukuplah 70 anggota KPK dipecat gara-gara ocehan ini (Radikal, Taliban, dll -red). Dan hingga detik ini, tidak ada satu pun buktinya loh. Berhenti ngoceh beginian. Wahabi, teroris, bla bla bla. Yg sumbernya cuma dengar, lihat dari medsos pula. Duh.
Kitalah yang jelas-jelas tidak toleran saat kita membatalkan, mendatangi, memaksa, mengotot sekali. Itu tuh saudara seagama kita. Mereka bukan ISRAEL LAKNATULLAH!
*Tere Liye
(Sumber: fb)
Kajian Ust. Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas di obrak - Abrik oleh Banser
— Nol Gagal (@Zer0Failed) February 22, 2024
Allah bersama orang² yg sabar
Surabaya, 22 Feb 2024 pic.twitter.com/cpHjneEutw