26 Februari 55 tahun lampau, ibunda ini wafat. Tapi, nama dan jejaknya sukar diseka. Bukan hanya jilbab menjuntai yang kami ingat, namun juga pemikiran dalam dunia pendidikan bagi Muslimin terutama kaum perempuan.
Hadirmu membuat institusi besar dan legendaris, Al Azhar, tergerak membuka kelas bagi para Muslimah.
Bahkan, di tengah lautan rambut terurai para Muslimah Arab, engkau berlingkar dengan mereka seolah lebih Arab dan islamis dibandingkan mereka; di ruang publik yang tersorot kamera media.
Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah (26 Oktober 1900 – 26 Februari 1969) adalah seorang reformator pendidikan Islam dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Ia merupakan pendiri Diniyah Putri, perguruan yang saat ini meliputi taman kanak-kanak hingga sekolah tinggi. Sewaktu Revolusi Nasional Indonesia, ia memelopori pembentukan unit perbekalan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Padang Panjang serta menjamin seluruh perbekalan dan membantu pengadaan alat senjata mereka.
Keberadaan Diniyah Putri kelak menginspirasi Universitas Al-Azhar membuka Kulliyatul Banat, fakultas yang dikhususkan untuk perempuan.
Dari Universitas Al-Azhar, Rahmah mendapat gelar kehormatan "Syekhah"—yang belum pernah diberikan sebelumnya—sewaktu ia berkunjung ke Mesir pada 1957, setelah dua tahun sebelumnya Imam Besar Al-Azhar Abdurrahman Taj berkunjung ke Diniyah Putri.
Di Indonesia, pemerintah menganugerahkannya tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana secara anumerta pada 13 Agustus 2013.
(Yusuf Maulana)